TRANSMEDIARIAU.COM, Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga bank BUMN menawarkan pinjaman senilai total US$1,5 miliar atau sekitar Rp21,6 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar AS) kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Pinjaman sindikasi ini siap dikucurkan untuk membayar transaksi divestasi 51 saham persen Freeport-McMoran di PT Freeport Indonesia yang nilainya mencapai US$3,85 miliar atau sekitar Rp55 triliun. "Kami bertiga BNI, BRI, Mandiri akan sindikasi (pinjaman kepada Inalum), masing-masing US$500 juta," ujar Direktur Corporate Banking BNI Putrama Wahju Setyawan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (12/7). Putrama mengungkapkan Inalum sebelumnya memberikan indikasi awal kebutuhan pendanaan sebesar US$4 miliar. Namun, karena angka divestasi lebih rendah, tak menutup kemungkinan besaran pinjaman yang diambil perseroan lebih rendah. Terkait tingkat suku bunga dan tenor pinjaman, Putrama belum bisa mengungkapkan. Pasalnya, pembicaraan terkait pinjaman masih dalam tahap awal. Adapun waktu penandatangan perjanjian sindikasi dan turunnya pinjaman masih belum ditentukan. "Mungkin (turunnya pinjaman) masih butuh waktu juga karena dari Inalum sendiri baru memberikan indikasi awal," ujarnya. Sebelumnya, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menyatakan bakal menarik pinjaman dari sebelas bank, baik lokal maupun asing, untuk membiayai transaksi divestasi 51 persen saham Freeport Indonesia. "Mungkin bank yang kantornya benar-benar tidak ada di sini (Indonesia) hanya satu atau dua," ujar Budi. (agi/agt) Sumber: cnnindonesia.com