TRANSMEDIARIAU.COM, PEKANBARU- 9 Agustus 2018 merupakan Hari Jadi Provinsi Riau yang ke 61. Di usia yang tak lagi muda, dengan banyaknya hadiah yang diberikan Provinsi Riau kepada Republik Indonesia ini, mulai dari bahasa tempatan asli yaitu bahasa melayu digunakan sebagai Bahasa Republik Indonesia ini, kerajaan Siak yang menyerahkan seluruh kekuasaannya kepada Republik ini, Minyak yang telah di eksploitasi selama puluhan tahun demi menopang APBN Republik ini, lalu Apakah balasan dari Pemerintah Pusat kepada Riau? Blok Rokan yang merupakan Blok migas terbesar di Indonesia berada di Provinsi Riau. tepat pada 31 juli 2018 Wamen ESDM RI mengatakan bahwa pengelolaan Blok Rokan yang akan habis kontraknya bersama Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 8 Agustus 2021 Hak Pengelolaan kepada PT Pertamina. Penetapan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina diciderai dengan dilanggarnya UU Migas No.22/2001 Pasal 12 Ayat 1 bahwa "Wilayah Kerja yang ditawarkan kepada Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap di tetapkan oleh Menteri setelah Berkonsultasi dengan daerah" sedangkan tidak dilaksanakan konsultasi Menteri ESDM bersama Riau sebagai tempat Blok Rokan berada. Keputusan pemerintah memilih Pertamina untuk mengelola ladang minyak di Blok Rokan menghadirkan harapan besar masyarakat Riau. Diharapkan ladang minyak dengan produksi 60 persen dari total produksi minyak nasional itu memberi nilai tambah bagi daerah. Karena itu, aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM Unri) menggelar demo di depan kampus, di tepi Jalan HR Soebrantas, Rabu 08/08/18. Aksi yang melibatkan sekitar 50 mahasiswa tersebut bertujuan mendesak Pertamina, sebagai perator baru ladang minyak Blok Rokan untuk menggandeng BUMD. Tujuannya, agar Provinsi Riau tak sekedar mendapat DBH Migas dan Participating Interest (PI). “Pengelolaan Blok Rokan oleh Pertamina harus mendatangkan nilai lebih bagi Riau. Tak sekedar dari DBH Migas dan PI, tapi juga dari dilibatkannya BUMD untuk pengelolaannya,” ujar Wakil Presiden Mahasiwa Unri Dedi Priono kepada riauterkini. Sementara itu, coordinator lapangan Roberto Ido meneriakan ajakan kepada seluruh komponen masyarakat Riau untuk bersatu memperjuangkan dilibatkannya BMUD untuk pengelolaan Blok Rokan. Aksi yang digelar hampir dua jam, jelang peralihan hari tersebut tak urung membuat arus lalu-lintas di depan Kampus Unri tersendat. Terlebih selain membentang spanduk dan bergantian berorasi, mahasiswa juga sempat membakar ban bekas.***(ucu/rtc)