TRANSMEDIARIAU.COM, Siapa yang tidak kenal dengar Inhil, negeri berjuluk seribu parit, dengan hamparan kelapa terbesar se Provinsi Riau bahkan dunia. Namun tidak sesuai dengan nama, hanya hamparan saja, tapi harga kelapa di Inhil tidak layak dengan status hamparannya. 16/08/18. Baru baru ini penulis dapatkan informasi harga kelapa pecah dibawah Rp. 1000/kg nya, tidak sebanding dengan harga makanan pokok yang tinggi, sehingga nilai beli masyarakat tidak terjangkau belum lagi naiknya harga BBM nasional, harga beras, harga pokok yang lain secara otomatis memiliki efek yang tidak terbendung, Tidak kalah menjeritnya bagi masyarakat yang hanya berpenghasilan dengan mengambil upah pemilik kelapa, Sudah 73 Tahun negeri ini merdeka, tapi perekonomian masyarakat petani kelapa Inhil belum juga bangkit, masih terjajah dengan lingkar setan perekonomian. hal ini harus jadi perhatian yang lebih serius dan tegas oleh pemerintah Inhil untuk mengatur standar minimum harga kelapa, agar harga tidak terjun bebas seperti sekarang, kami selaku masyarakat sangat sulit dengan keadaan harga kelapa yang sangat tidak toleran ini. Pemerintah harus segera mendapatkan solusi cerdas, solusi tuntas dalam menyikapi masalah harga kelapa ini, agar terciptanya harga jual beli yang sehat. Kami selaku masyarakat menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah kabupaten Indragiri hilir, untuk menstabilkan harga kelapa, agar masyarakat dapat menghirup udara ekonomi segar kembali.*** Penulis: Erma sunardi