TRANSMEDIARIAU.COM, PEKANBARU- Kedatangan bakal calon Wakil Presiden, Sandiaga Salahuddin Uno (SSU), Selasa (4/9/2018), ke ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru, menjadi magnit tersendiri, terutama “partai emak-emak.” Mereka mengelinjang senang ketika bertemu bekas Wakil Gubernur DKI itu. SSU bagaikan seorang artis ternama yang kehadirannya dirindukan, maka tak plak emak-emak tak sekedar mengikuti langkah lelaki kelahiran Rumbai itu mulai dari bandara Sultan Syarif Kasim, namun hingga ke pasarpun para emak-emak mengokirinya. Setelah bertemu dengan SSU, para emak-emak ini tak sekedar bersalaman, namun juga minta foto selfie, dan bergayalah para emak-emak itu di depan kemera handphonenya. Lawatan dua hari di Pekanbaru lelaki yang masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia ini, akan melakukan serangkaian kegiatan, selain blusukan ke pasar juga memberi kuliah umum di sejumlah universitas di Riau. Sebelah petang, SSU ditepuk tepung tawar oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Secara umum, kata pengamat politik Riau, Saiman Pakpahan, apa yang dilakukan oleh SSU terhitung standar. Karena hampir semua calon menjadikan pasar, kampus dan arena publik lain sebagai instrumen politik (arena kesan dan influence). Yang menarik, sambung Saiman, adalah agenda kultural yang di inisiasi oleh lembaga adat di Riau dalam bentuk tepuk tepung tawar. “Tepuk tepung tawar dalam konteks SSU adalah harapan dan keinginan agar dia yang dianggap bagian dari Riau berhasil menjadi bakal calon orang nomor 2 di republik ini. Karenanya tepuk tepung tawar bisa diposisikan sebagai instrumen kultural untuk memberikan dukungan penuh terhadap sosok SSU yang akan bertarung di Pilpres nantik,” ungkap Saiman. Menurut Saiman, dukungan masyarakat Melayu melalui lembaga adat akan memberikan posisi menguntungkan secara politik oleh pasangan Prabowo dan Sandi di Riau.*** Sumber: RK1