Ridwan Kamil Siap sambut Sandi di Bandung, dan ingat saat beri tips Menang di Pilgub DKI

Jumat, 14 September 2018

TRANSMEDIARIAU.COM, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat tersulut dengan pernyataan Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno yang meminta Gubernur tidak ikut campur urusan Pilpres. Kang Emil sapaan akrabnya meminta Sandiaga bercermin diri. Setelah pernyataan itu Sandiaga meminta maaf jika Emil tersinggung. Polemik antar keduanya tampaknya bakal berakhir baik. Keduanya memastikan hubungan pertemanan masih terjalin baik. Emil menyebut Sandiaga Uno adalah sahabatnya dan kerap berdiskusi tentang banyak hal. Termasuk ketika Sandiaga mengikuti Pilgub DKI Jakarta. Saat itu, Sandiaga kerap datang dan menemui Ridwan Kamil di Pendopo Wali Kota Bandung. "Saya (ketika masih menjabat Walikota Bandung) membantu beliau, memberi tips menang. sok tanyain ke beliau," katanya saat ditemui di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (14/9). EMil melanjutkan, pernyataan yang bernada kritik kepada Sandiaga terkait dukungan kepada salah satu calon di Pilpres adalah bentuk menjaga hubungan baik dalam berbagai kondisi. "Itu bagaimana saya menghormati beliau, hanya poinnya kita latih masyarakat ini dengan sebuah situasi yang sesuai aturan. Kan saya bilang, kalau tidak sesuai aturan jangan dilakukan, kalau sesuai aturan jangan dilarang karena itu adalah sebuah hak," jelasnya. Ridwan Kamil menyambut niat Sandiaga Uno yang ingin bertemu dengannya. Apalagi, hubungan baik tidak hanya terjalin antara mereka, tapi juga antar istri mereka. "Kalau Pak Sandi mau bertemu, Saya tunggu di Bandung. Dengan senang hati. Beliau sahabat saya, istrinya juga sahabat istri saya," katanya. Untuk diketahui, perang pernyataan di media bermula ketika Sandiaga mengimbau para Gubernur tidak ikut campur dalam pemilihan presiden. Gubernur harus fokus membangun daerahnya. "Mereka justru harus persatukan dan memastikan agenda pembangunan khususnya ekonomi yang sedang turbulensi ini tidak terganggu. Pilpres itu semua masyarakat punya referensinya, dan punya jalan yang panjang 7,5 bulan. Kalau semua memikirkan pilpres, siapa yang akan bangun daerah?" Katanya di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (11/9). Menanggapi pernyataan itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan bahwa dukungannya kepada Joko Widodo tidak menyalahi aturan. Dia meminta Sandiaga Uno tidak usah mempermasalahkan kepala daerah mendukung calon di Pilpres 2019. Menurut Ridwan Kamil, apa yang diminta Sandiaga Uno bertolak belakang dengan apa yang dilakukan saat Pemilihan Kepala Daerah. Saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dinilai aktif mendukung pasangan calon gubernur di sejumlah wilayah. "Ya bercermin saja lah, pak Sandiaga Uno waktu Pilgub Jateng kampanye untuk Sudirman Said, di Jabar Pak Sandiaga Uno kampanye untuk pasangan Asyik (Sudrajat-Syaikhu)," katanya usai menghadiri acara di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (12/9). Pria yang akrab disapa Emil ini pun menegaskan bahwa hal-hal yang tidak boleh dilakukan seorang kepala daerah dalam mendukung calon di pesta demokrasi itu membawa institusi atau kewilayahan. "Selama tidak melanggar UU tidak ada masalah. Itu hak politik pribadi kan. Yang gak boleh iti bawa-bawa institusi, bawa-bawa gubernur, bawa-bawa kewilayahan. Sebelum memberikan statement berkaca kepada pengalaman pribadi," jelasnya. Menanggapi itu, Sandiaga menegaskan bahwa imbauan agar Kepala Daerah tidak sibuk mengurusi capres ditujukan untuk kepala daerah dari partai yang mengusungnya. Dia meminta maaf jika ada kepala daerah yang tersindir. "Saya klarifikasi, pernyataan (imbauan) itu kami tujukan untuk (kepala daerah terpilih yang diusung partai) koalisi Prabowo-Sandi. Kami memutuskan kepala daerah yang terpilih dalam koalisi fokus membangun daerahnya," ujar Sandiaga Uno di sela kunjungannya ke Kabupaten Bandung Barat, Kamis (13/9). Sandiaga mencontohkan, imbauan itu disampaikan untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang diminta untuk fokus membenahi masalah di Jakarta. "Seandainya pak Ridwan Kamil merasa tersindir, saya mohon maaf. Ini bukan ditujukan untuk pak Ridwan Kamil. Ini ditujukan Gubernur, Bupati atau walikota yang ada di koalisi kami," terangnya.     Sumber: merdeka.com