TRANSMEDIARIAU.COM, Kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan Capres Prabowo Subianto yang menyebut pembangunan infrastruktur seperti jalan tol akan percuma bila dilintasi oleh mobil dan truk serta kendaraan-kendaraan berlebel impor. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Arsul Sani mengatakan, rakyat menunggu konsep apa yang ditawarkan Prabowo untuk membangkitkan industri otomotif dalam negeri, bukan malah mengkritisi perkara mobil impor. "Yang ditunggu rakyat itu kan apa konsep yang ditawarkan oleh Prabowo untuk membangun industri otomotif dalam negeri, bukan sekedar mengkritisi soal mobil impor," kata Arsul saat dihubungi kumparan, Minggu (23/9). Menurut Arsul, sejak kekalahan Prabowo pada Pilpres 2014 lalu, rakyat tidak pernah lagi mendengar konsep-konsep pembangunan alternatif yang ditawarkan Prabowo dan partainya. "Yang kita dengar kan hanya mengkritik dengan narasi bahwa negara ini dikuasai asing sumber dayanya, hutang bertambah," ujar Sekjen PPP itu. "Tapi adakah yang ditawarkan secara konseptual sebagai alternatif terhadap model kebijakan yang saat ini dijalankan oleh Jokowi? Jawabnya tidak terdengar, kecuali celaan dan statement menyalahkan saja," imbuh Arsul. Arsul menambahkan, terlalu sempit jika pembangunan infrastruktur hanya dikaitakan dengan industri otomotif semata. Lebih jauh, kata Arsul, bahwa infrastuktur berkaitan dengan hal mendasar seperti ekonomi, sosial, dan budaya. "Terkait dengan pembangunan infrastruktur itu sendiri, maka terlalu sempit kalau hanya dikaitkan dengan industri otomotif saja. Pembangunan infrastruktur itu kan tujuan utamanya menciptakan konektivitas dalam arti yang luas, termasuk sebagai sarana menstimulasi relasi eknomi, sosial, budaya, antar elemen masyarakat yang berbeda-beda," tutupnya. Sebelumnya, Prabowo melontarkan pernyataan bahwa infrastruktur memang sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Terutama ketika produksi dalam negeri sudah kuat sehingga membutuhkan infrastruktur untuk menyalurkan produksi tersebut ke pasar dalam negeri dan pasar asing. Namun jika pada akhirnya infrastruktur tersebut membuat pasar dalam negeri dibanjiri produk asing, maka sama saja membuat daya saing Indonesia melemah. "Jadi pemerintah yang berpihak kepada bangsa sendiri tidak hanya memikirkan infrastuktur, tapi produksi dalam negeri harus dipikirkan. Untuk apa kereta api bagus, jalan tol bagus, kalau mobil dan truk di jalan tol semua produk asing," kata Prabowo saat menjawab pertanyaan mengenai gencarnya Jokowi membangun infrastruktur dalam bedah buku 'Paradoks Indonesia' di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).*** Sumber: kumparan.com