TRANSMEDIARIAU.COM, BAGANBATU - Program replanting dari pemerintah pusat dipastikan akan meningkatkan produksi sawit petani dari rata-rata 10 ton sampai 12 ton per ha dalam setahun menjadi 25 ton per tahun. Ini terungkap pada kegiatan Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun (PKSP) Kabuoaten Rokan Hilir yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas TPHBun Riau, Ferri HC, Selasa (25/9/2018), di Hotel Bintang Mulia - Bagan Batu, Rokan Hilir. Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Rohil Isa Ahmad, para petani dan Muspida. Menurut Kepala Dinas Perkebunan Hortikultura, dan Tanaman Pangan, Ferri HC, dengan program replanting tentu saja ini akan meningkatkan kesejahteraan petani. Menurutnya lagi, program replanting tanaman sawit petani ini merupakan salah satu solusi mengantisipasi stagnasi produksi karena adanya moratorium pengembangan lahan perkebunan sawit oleh pemerintah. Ia juga optimistis dengan program replanting ini, maka posisi Indonesia sebagai produsen terbesar minyak sawit mentah dunia tetap tak tergantikan oleh Malaysia. Untuk di Riau, kata dia, sudah mulai dilaksanakan. Berbeda dari tahun sebelumnya, seperti Kabupaten Rokan Hilir, tidak hanya sekedar replanting saja. "Masyarakat petani di Rohil dibantu bibit, pemeliharaan, sampai penjualan tanaman sisip. Nah, ini kan sangat membantu sekali bagi petani sawit. Sambil menunggu tanaman berbuah, penghasilan juga didapat dari tanaman sisip tersebut," jelasnya. "Yang pasti bantuan peremajaan kelapa sawit kepada petani swadaya ini diharapkan dapat mendongkrak produksi sawit Riau dalam beberapa tahun ke depan,"ungkapnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Rohil Isa Ahmad menjelaskan, tanaman kelapa sawit milik petani swadaya banyak yang sudah berusia tua dan produksinya rendah. "Dengan adanya program replanting dengan pendanaan dari BPDP tahun ini, maka produksi sawit petani akan melonjak tanam di Rohil,"jelas dia.*** Editor: ucuirul