TRANSMEDIARIAU.COM, N (24), seorang SPG yang melempar bayinya dari ketinggian 12 meter, mengaku menyesal. Perbuatan di lantai 3 mal di Magelang, Selasa (2/10/2018), ia lakukan karena panik. Melansir Kompas.com, Kasat Reksrim Polres Magelang Kota AKP Rinto Sutopo membeberkan pengakuan N, Jumat (12/10/2018). "N masih bekerja di situ, tiba-tiba ia merasa sakit perut ingin melahirkan. Ia naik ke lantai 3, masuk ke toilet dan melahirkan normal sendirian, juga tanpa obat-obatan tertentu," jelas Rinto, Jumat (12/10/2018). "Tapi ia panik karena di luar ada teman-temannya. Spontan ia melihat celah jendela lalu melempar bayinya. Ia tidak mau kehamilannya diketahui teman-temannya," lanjut Rinto. Dari pengakuannya yang diterima kepolisian, N telah lama pisah ranjang dengan suami sahnya. Bayi yang ia buang merupakan hasil dari hubungan gelap dengan pria lain. Ia pun mengaku menyesal nekat membuang bayinya tanpa pikir panjang. Meski begitu, N belum menyampaikan keinginan untuk bertemu dengan darah dagingnya itu. Namun N tetap memerah ASI di tahanan untuk sang buah hati. "Walaupun dalam tahanan, ibunya tetap memerah ASI, yang kemudian kami antar ke rumah sakit supaya diminum bayinya," ucap Rinto. Kondisi bayi perempuan di RS Harapan Kota Magelang itu sendiri makin membaik dan bobotnya bertambah. Sementara N saat ini tengah menjalani pemeriksaan kesehatan untuk dipertimbangkan dalam proses hukum selanjutnya. "Pemeriksaan kejiwaan itu nanti untuk mengetahui apakah tersangka bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya atau tidak. Saat ini masih diobservasi oleh tim di RSJ Prof Dr Soerojo," ucap Rinto. Diberitakan TribunJogja.com sebelumnya, bayi baru lahir dibuang seorang SPG dari ketinggian 12 meter, tepatnya dari lantai 3 sebuah mal di kawasan Alun-alun Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (2/10/2018). Bayi itu selamat meski mengalami luka di pipi kiri, dada, siku tangan kiri serta memar sepanjang punggung dan alat vital. Mapolres setempat kemudian menahan sang ibu sejak Jumat (5/10/2018). Selain itu, polisi juga telah meminta keterangan dari 6 saksi, yang terdiri dari keluarga, karyawan mal, dan warga yang menjadi saksi di lokasi.*** Sumber: tribunnews.com