
TRANSMEDIARIAU.COM, Sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK) Riau menyayangkan adanya aksi pembakaran panji berlafazkan kalimat tauhid oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat. Insiden ini membuat banyak umat Islam geram, apalagi yang melakukannya adalah umat Islam sendiri. "Untuk menyikapi ini, kita akan melakukan aksi bela Islam pada Kamis (25/10/2018) sesudah Zuhur yang dipusatkan di Masjid Annur," kata Ketua GMMK Riau, Yana Mulyana pada Selasa (23/10/2018). Yana mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh oknum Banser tersebut telah melukai hati banyak orang, dalam hal ini umat Islam di Riau. Ia mengaku sudah banyak menerima masukan atas aksi ini. Untuk itu, pihaknya bersama MUI dan ormas Islam lainnya membuat Aksi Bela Islam tersebut. "Kita targetkan minimal yang ikut lebih dari lima ribu orang dari ormas Islam. Kita juga mengajak anggota pengajian dan masyarakat yang ingin menunjukkan simpati terhadap gerakan ini," terang Yana. Dalam gerakan tersebut, GMMK mencoba menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh oknum Banser tersebut adalah bentuk penistaan agama. Untuk itu GMMK menuntut agar ada proses hukum yang diberikan kepada pelaku supaya muncul efek jera. "Kalau menurut saya, pembakaran bendera berlafazkan kalimat tauhid ini sudah lebih parah penistaannya daripada kasus Ahok. Apalagi yang melakukannya adalah sesama Islam juga," ujar Yana. GMMK berharap ada hukuman berat untuk pelaku, sehingga masyarakat yang geram bisa terobati. "Banyak masyarakat yang mengecam sikap tersebut, kita ingin adanya proses hukum seadil-adilnya," tutup Yana.*** Sumber: Cakaplah.com