TRANSMEDIARIAU.COM, Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan Rizieq Shihab akan berubah jika Pemerintah mengizinkannya pulang sebelum Pilpres 2019 tanpa ada kriminalisasi. "Kalau dipulangkan, Habib Rizieq tak akan mengganggu, artinya kita kembali nol-nol. Habib Rizieq dengan kelompoknya tidak akan menaikkan isu kriminalisasi ulama dan penista agama," ucap Novel saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (24/10). Syarat dari PA 212, ucapnya, pemerintah jangan menghalang-halangi kepulangan Rizieq. Jaminan tak ada kriminalisasi terhadap Rizieq akan menjadi awal baru dari persaingan sehat petahana dan oposisi. Novel mengklaim PA 212 saat ini menyadari ulama jadi bagian penting di dua kubu. Sehingga mereka akan mencoba menghargai jika petahana juga menghargai. "Silakan jalan masing-masing, yang satu dengan ulamanya sebagai calon wakil presiden, kita juga calon presiden yang dipilih ulama," tuturnya. Dalam Pilpres 2019, PA 212 turut dalam hasil ijtimak ulama II yang mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai lawan petahana Joko Widodo yang berpasangan dengan Ma'ruf Amien. Prabowo berharap Rizieq Shihab bisa kembali ke Indonesia setelah hengkang sejak pertengahan 2017. Bahkan jika tidak kunjung pulang sebelum Pilpres 2019, Prabowo bersedia menjemputnya. Novel mengatakan PA 212 sebenarnya mendukung penuh niat Prabowo menjemput Rizieq. Pasalnya, sambung Novel, itu pun tertera dalam Pakta Integritas Ijtimak Ulama yang disepakati Prabowo untuk mendapatkan dukungan dalam Pilpres 2019. Namun, menurutnya saat ini kondisi saat ini masih tak memungkinkan bagi Rizieq untuk pulang. Alasannya, kata Novel, kriminalisasi ulama dan aktivis oposisi masih tinggi. Terlebih usai kasus Ratna Sarumpaet yang membuat tujuh belas politisi oposisi dilaporkan ke polisi. "Rencana Prabowo membawa pulang Habib Rizieq ini sulit karena Prabowo bukan penguasa," tuturnya.*** Sumber: cnnindonesia