Sebanyak 24 Hal yang Sudah Diketahui Sejauh Ini tentang Tragedi Lion Air

Selasa, 30 Oktober 2018

TRANSMEDIARIAU.COM, Pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang hilang kontak. Pesawat dengan nomor penerbangan JT-610 ini dipastikan jatuh di sekitar perairan dekat Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).
Pesawat itu berangkat dari Jakarta ke Pangkal Pinang melalui Bandara Soekarno Hatta. Hingga saat ini, keberadaan pesawat dan seluruh penumpang belum ditemukan.
Berikut kumparan rangkum hal-hal yang perlu kamu tahu mengenai insiden ini:
1. Hilang Usai 13 Menit Take Off
Pesawat Lion Air take off dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 06:20 WIB. Sesuai dengan jadwal, pesawat tersebut harusnya tiba di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang pada pukul 07:20 WIB. Namun, pesawat itu hilang kontak pada pukul 06.33 WIB atau 13 menit setelah lepas landas.
2. Basarnas Tak Terima Sinyal Emergency Locator Transmitter.
Informasi hilangnya pesawat diketahui dari hilangnya sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT) Lion Air. Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi menyebut pihaknya tidak bisa menangkap sinyal dari ELT milik Lion Air. Selengkapnya bisa dilihat di sini
"Jadi Basarnas punya alat MEULOC, yaitu Medium Earth Orbital Local Terminal. Alat ini untuk menangkap district misi, salah satunya kalau di pesawat itu ELT (Emergency Locator Transmitter). Kami sudah cek, alat ini sudah teregister life time nya masih sampai Mei 2023. Sertifikatnya masih valid," kata Syaugi di Kantor Basarnas, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang Jatuh di Tanjung Karawang

Pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang Jatuh di Tanjung Karawang. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
3. Hilang Saat Berada di Ketinggian 2.500 kaki
Posisi hilangnya pesawat berada di laut sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat. Kepala Basarnas M Syaugi menyebut pesawat Lion Air hilang kontak saat berada di ketinggian 2.500 kaki. "Kita mendapatkan informasi bahwa pesawat ini lost contact di ketinggian masih 2.500 kaki," kata Syaugi di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (29/10).
4. Membawa 181 Penumpang
Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh mengangkut 181 penumpang. Angka itu terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi. Selain itu, terdapat 2 pilot dan 5 pramugari yang berada di pesawat tersebut. Seluruh daftar penumpang bisa dilihat di sini
5. Sebanyak 20 Penumpang PNS Kemenkeu
Sebanyak 20 penumpang merupakan pegawai Kemeneu yang tersebar di beberapa direktorat, di antaranya Ditjen Pajak dan Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu. Nama-nama PNS Kemenkeu bisa dilihat di sini.

Lokasi jatuhnya pesawat Lion Air Jakarta-Pangkal Pinang

Lokasi jatuhnya pesawat Lion Air Jakarta-Pangkal Pinang (Foto: Dok. Google Maps)
6. Basarnas Cari Pesawat yang Hilang
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Mar Suryo mengatakan, pihaknya tengah mengerahkan pasukan untuk melakukan pencarian. "Saya sedang kerahkan pasukan. Kami mulai cari di Tanjung Karawang," kata Suryo saat dikonfirmasi kumparan.
7. Kedalaman Laut Capai 35 meter
Laut tempat lokasi jatuhnya pesawat memiliki kedalaman 35 meter. Pihak Basarnas menyelam untuk melakukan upaya pencarian.
8. Satu Potongan Tubuh Ditemukan
Dari hasil pencarian sementara, Basarnas menemukan sejumlah puing pesawat dan benda-benda yang diduga milik korban di perairan Tanjung Karawang.
Tak hanya itu, satu potongan tubuh manusia pun ikut ditemukan di laut. "Ada satu (potongan tubuh), tadi pagi," Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi saat konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta.

Lion Air JT610

Tas penumpang Lion Air JT610 yang ditemukan Basarnas, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
9. Pesawat Lion Air yang Hilang Terbilang Baru
Berdasarkan keterangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pesawat tersebut baru beroperasi sekitar dua bulan. Pesawat itu tercatat memiliki jam terbang kurang lebih 800 jam.
"Saya infokan pesawat ini masuk di jajaran Lion Air Agustus 2018. Jam terbangnya masih sekitar kurang lebih 800 fly hour. Jadi masih relatif baru," kata KNKT Soerjanto Tjahjono di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat.
10. Dipimpin Pilot dari India
Pilot Lion Air yang hilang kontak berasal dari India. Ia bernama Bhavye Suneja. Ia bekerja sebagai pilot di Lion Air selama lebih dari 7 tahun. Ia pertama kali bergabung dengan Lion Air pada Maret 2011 lalu. Sosok pilot Bhavye bisa dilihat di sini

Bhavye Suneja, Pilot Lion Air JT-610

Bhavye Suneja, Pilot Lion Air JT-610. (Foto: Facebook / Bhavye Suneja )
11. Menhub Duga Pesawat Tak Bisa Lanjut Terbang
Menhub Budi Karya Sumadi menyebut ada dugaan pesawat tidak bisa melanjutkan penerbangan sehingga hilang .
"Dari pengamatan yang ada memang ada indikasi bahwa pesawat itu tidak bisa lanjut terbang tapi kami tetap mengklarifikasi," kata Budi Karya di Kantor Kemenhub.
12. Kemenhub Buka Crisis Center
Bagi keluarga korban pesawat Lion Air tujuan Jakarta - Pangkal Pinang yang ingin mencari informasi, Kemenhub membuka crisis center di terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta
13. Tak Ada Kendala Cuaca
BMKG menyebut cuaca sebelum dan saat Lion Air JT-610 jatuh normal dan tidak ada masalah. "BMKG memastikan tak ada masalah cuaca baik sebelum hingga saat pesawat itu terbang," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Senin (29/10).

Lion Air JT610

Tas penumpang Lion Air JT610 yang ditemukan Basarnas, Senin (29/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
14. 4 Anggota DPRD Babel Jadi Korban
Ada empat anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung yang menjadi korban tragedi Lion Air. Keempat nama tersebut antara lain, Dolar (PKB), Murdiman (PKS), H.K Djunaidi (PPP), serta Eling Sutikno (PPP).
15. 10 Pegawai BPK Jadi Korban
10 pegawai BPK yang menjadi korban musibah jatuhnya pesawat Lion Air, yakni Harwinoko, Martua Sahata, Dicky Jatmika, Achmad Sobih Inajatullah, Imam Riyanto, Yunita Sapitri, Yoga Perdana, Resky Amalia, Yulia Silviyanti, dan Zuiva Puspitaningrum.
16. Jasa Raharja Siap Beri Santunan
"Untuk korban menunggal dunia santunan yang akan diserahkan sebesar 50 juta rupiah kepada masing-masing ahli waris. Bila korban yang mengalami terluka hanya perawatan akan ditanggung Jasa Raharja sebesar 25 juta rupiah," kata Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo di Bontang, Kalimantan Timur, Senin (29/10). Selengkapnya bisa dilihat di sini
17. Lion Air Buka Posko di Bandara Halim
Maskapai Lion Air membuka posko utama di Bandara Halim untuk keluarga dan korban pesawat JT-610. "Kita utamanya (posko) di Halim, tapi tetap posko di sini dan Cengkareng akan kita buka. Keluarga diarahkan ke Halim," kata CEO Lion Air Edward Sirait saat jumpa pers di Gedung Lion Air Operation Center, Tangerang, Banten, Senin (29/10).

Basarnas, Lion Air

Perahu Basarnas yang digunakan untuk mencari korban pesawat Lion Air. (Foto: Raga Imam/kumparan)
18. Basarnas Temukan Lokasi Black Box
Deputi Operasional Basarnas Nugroho Budi mengatakan, hingga pukul 14.30 tim SAR belum menemukan Black Box tersebut. Namun menurutnya lokasi jatuhnya alat ini sudah ditemukan oleh tim SAR.
“Sampai saat ini belum ditemukan Black Box, tapi dari alat kita sudah memonitor itu lokasinya sudah ada,” kata Nugroho di Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10).
19. Lion Air Akui Ada Kendala Teknis
Ada kendala teknis ketika pesawat itu dipakai dalam penerbangan dari Denpasar, Bali menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Namun Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait menegaskan, kendala teknis itu sudah ditangani.
"Pesawat ini terakhir terbang dari Denpasar menuju Cengkareng, dalam posisi dirilis untuk terbang. Memang ada ada Laporan mengenai masalah teknis dan masalah teknis ini sudah dikerjakan sesuai dengan prosedur maintenance yang dikeluarkan oleh pabrikan pesawat," beber Edward dalam jumpa pers di Kantor Lion Air, Jakarta, Senin (29/10)
20. Lion Air Tambah Kecepatan Sebelum Terjun Bebas
Berdasarkan data dari Flight Radar 24, kecepatan pesawat meningkat tajam beberapa menit saat terjun bebas. Tercatat bahwa kecepatan yang tinggi tersebut justu dibarengi dengan ketinggian yang menurun drastis. Selengkapnya bisa dilihat di sini.

Statistik penerbangan Lion Air JT-610

Statistik penerbangan Lion Air JT-610. (Foto: Dok. Flightradar24)
21. 5 Orang dari Kejaksaan Agung Jadi Korban
5 orang dari Kejaksaan Agung menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB. Selengkapnya bisa dilihat di sini
22. Beredar Informasi Hoaks soal Turbulensi di dalam Pesawat
Warganet sempat dikejutkan oleh beredarnya suasana turbulensi di dalam pesawat. Video itu disebut-sebut sebagai pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Namun ternyata video itu bukan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang. Kabar tersebut dipastikan hoaks. Selengkapnya bisa dilihat di sini

Video hoaks turbulensi JT-610

Video hoaks turbulensi JT-610. (Foto: Dok. Facebook/Yuliyaa)
23. Keluarga Korban Bisa Datangi RS Polri di Kramat Jati
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Kramat Jati, Kombes Pol Edi Purnomo, meminta para keluarga korban untuk datang dengan membawa data dan dokumen terkait untuk kebutuhan ante mortem. Salah satunya adalah sidik jari korban yang dapat dilihat dari ijazah. Selengkapnya bisa disimak di sini
24. Jokowi Perintahkan Basarnas Kerja 24 Jam
Presiden Jokowi memerintahkan basarnas bekerja selama 24 jam untuk mencari keberadaan korban Lion Air. "Sudah saya perintahkan malam ini tetap kerja 24 jam untuk mempercepat pencarian badan pesawat yang sampai saat ini belum ditemukan meskipun lokasinya sudah kurang lebih sudah diketahui," kata Jokowi.***
Sumber: kumparan