TRANSMEDIARIAU.COM, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengakui pemerintah tak bisa menyelesaikan persoalan laut sendirian. Kerja sama antarnegara dan berbagai pihak pun didorong dengan disertai Revolusi Mental. "Pemeritntah saja tidak mungkin menyelesaikan semuanya, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama, kolaborasi, kita butuh multi stage partnership, global partnership. Semua kerja sama global untuk sustainable goal khususnya untuk perlindungan laut," katanya, saat membuka konferensi laut sedunia, Our Ocean Conference (OOC), di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10). Acara ini sendiri membahas pengelolaan laut berkelanjutan di Nusa Dua, Bali, pada 29-30 Oktober. OOC 2018 bakal membahas enam isu utama kelautan, yakni perlindungan kawasan bahari, perubahan iklim, sistem pancing yang berkelanjutan, polusi di lautan, sistem ekonomi bahari dan keamanan maritim. OOC 2018 merupakan gelaran yang kelima setelah pertama kali diselenggarakan di Washington, Amerika Serikat, pada tahun 2014. Pesertanya terdiri dari pejabat pemerintahan dan kelompok sosial pemerhati lautan. Jokowi melanjutkan bahwa semua pihak harus berani mengambil komitmen untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di laut. Di antaranya, penangkapan ikan ilegal (IUUF), penjarahan, perbudakan, hingga penjualan obat-obatan ilegal di atas laut. "Kita semua harus berani membuat komitmen dan mengambil langkah-langkah konkret yang diambil dari diri kita masing-masing. Saya mendorong kegiatan Our Ocean Conference ini bisa mengambil langkah untuk meningkatkan sinergi yang dilaksanakan masing-masing negara," kata Jokowi. Ditambahkannya, perlu ada revolusi mental untuk menangani persoalan laut di Indonesia. Sebab kata dia, penangan laut mesti dilakukan secara berkesinambungan dan melibatkan semua pihak. "Kita butuh revolusi mental untuk menangani laut secara berkesinambungan, jangan terlambat berbuat untuk laut kita, satu negara saja tidak dapat menangani (permasalahan laut)," kata Jokowi . Jokowi juga menyebut, sebagai negara dengan garis pantai yang cukup panjang, Indonesia sudah seharusnya bisa memanfaatkan sekaligus menjaga lautnya sendiri. Apalagi kata dia, menjaga laut adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. "Saya sadar bahwa bangsa kami bangsa bahari. Saya sadar wilayah air kami lebih besar dari pada darat. Indonesia sudah bertekad untuk jadi kekuatan maritim dunia," tandasnya. Pada kesempatan itu, Jokowi tak hanya berpidato. Dia membacakan puisi tentang laut di akhir pidatonya.*** Sumber: cnn