Kondisi Bangunan SD di Riau Sangat Memprihatinkan

Rabu, 31 Oktober 2018

TRANSMEDIARIAU.COM, Tampaknya, program yang digadang-gadangkan pemerintah kabupaten Pelalawan berupa program Pelalawan Cerdas sedikit tercoreng oleh sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 019 di Desa Teluk Beringin kecamatan Kuala Kampar. Satu-satunya, sekolah dasar kebanggaan masyarakat setempat, memiliki bangunan yang sungguh memprihatinkan. Melihat keatas, atap bangunan banyak yang bocor begitu juga dengan loteng yang tak utuh lagi. Tidak itu saja, dinding bangunan, meja belajar dan lantai sudah banyak yang lapuk, lantaran sudah dimakan usia. Kondisi ini, tetap saja menjadi tempat proses belajar mengajar bagi murid dan para guru. Upaya ini dilakukan lantaran tidak ada lagi pilihan lain. Para murid dan guru tetap menjalan proses belajar di bangunan ini. Yang membikin miris. Mana kala terjadi hujan, siswa yang belajar terpaksa menghindar dari atap yang bocor. Jika terlambat menghindar alamat para siswa basah kuyub oleh tumpahan air hujan. Kepala Desa Teluk Beringin kecamatan Kuala Kampar, Khaidir mengakui kondisi bangunan SDN 19 ini sangat memprihatin. "Sangat sedih sekali, melihat bangunan SD di desa kami ini. Kondisinya sungguh memprihatinkan, tak layak lagi untuk digunakan," terang Khaidir, Rabu (31/10/18). Seingatnya, semenjak tahun 2000 silam sekolah dasar tersebut tidak lagi tersentuh oleh pembangunan dari pemerintah. "Singat saya, sejak tahun 2000, tak ada lagi sekolah kami di desa ini mendapat pembangunan dari pemerintah," tegasnya. Padahal imbuhnya, agar sekolah dasar ini tersentuh kucuran pembangunan pihak pemerintah desa sudah berupaya maksimal dengan mengajukan usulan pembangunan melalui Musrenbang kecamatan, akan tetapi tidak pernah terealisasi. "Kita sudah berupaya maksimal, agar SD ini tersentuh pembangunan dengan cara mengusulkan lewat Musrenbang Kecamatan. Akan tetapi usulan tidak pernah direalisasikan," katanya. Kondisi saat ini, terhadap bangunan sekolah kata Kades, atap seng hancur, loteng bolong-bolong sementara lantai dan bangku, meja mulai hancur. "Sungguh menyedihkan sekali jika melihat anak-anak belajar di sekolah ini," tandasnya, seraya mengharapkan ada perhatian dari pemerintah.***   Sumber: riauterkini.com