TRANSMEDIARAU.COM, Menteri Keuangan Sri Mulyani diperiksa selama 2 jam oleh Bawaslu soal pose 1 jari dalam penutupan IMF-WB di Bali. Sri Mulyani enggan membeberkan terkait pemeriksaan itu. "Ya ditanyakan kepada Bawaslu, tanyakan pada Bawaslu," kata Sri Mulyani sambil masuk ke dalam mobilnya, di Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018). Wanita yang akrab disapa Ani itu mengaku ditanyai penyidik mengenai kejadian pose 1 jari di IMF-WB di Bali lalu. "Ditanya mengenai kejelasan kejadian pada saat konferensi pers," ungkap Ani. Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan sebelumnya dilaporkan seorang atas nama Dahlan Pido ke Bawaslu. Dahlan Pido melaporkan Luhut dan Sri Mulyani yang saat penutupan IMF-World Bank Meeting di Bali pada 14 Oktober 2018 berpose satu jari. Saat itu, Bos IMF Christine Lagarde, yang sebelumnya berpose dua jari, berganti menjadi satu jari. Kemudian Sri Mulyani yang juga berada di situ menjelaskan padanya soal pose nomor urut di Pilpres 2019 dengan mengatakan 'two for Prabowo and one for Jokowi'. Luhut juga telah selesai diperiksa Bawaslu hari ini. Luhut mengatakan gestur 1 jari itu bukanlah kampanye. Hal itu, menurutnya, hanya spontanitasnya. "Ya dijelaskan (ke Bawaslu), nggak ada (maksud berkampanye). Boro-boro mikir kampanye, kita masih sibuk dengan kerja di sana," ucap Luhut setelah menjalani pemeriksaan di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (2/11). Sumber: detik.com