Tak Pernah Diperbaiki, Sejak 1982 Jalan Berlumpur 16 Desa di Riau

Selasa, 13 November 2018

TRANSMEDIARIAU.COM, Sejak tahun 1982, sebanyak 16 desa dalam dua kecamatan di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau terisolasi akibat jalan utama sepanjang 14 kilometer yang menghubungkan rusak parah. Ambulans tidak bisa masuk ke desa-desa tersebut untuk menolong warga yang membutuhkan pertolongan. Yang lebih miris, di desa tersebut tidak ada fasilitas kesehatan seperti puskesmas apalagi rumah sakit. Kondisi jalan semakin hancur jika tiba musim penghujan seperti beberapa hari terakhir ini. "Saat ini kondisi desa kami sama sekali tidak bisa dilewati. Jika bisa lewat, hanya bisa menggunakan alat berat seperti eskavator bantuan perusahaan," kata Kepala Desa IV Koto Singkai, Sulaiman kepada merdeka.com, Senin (12/11). Desa IV Koto Singkai merupakan salah satu dari delapan desa yang terisolir akibat jalan berkontur tanah yang rusak parah hingga menjadi seperti bubur tersebut. Desa itu berada di Kecamatan Kampar Kiri. Selain delapan desa di Kecamatan Kampar Kiri, juga terdapat delapan desa lainnya di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang bergantung pada satu-satunya akses jalan utama tersebut. Menurut Sulaiman, meski warga desa telah berupaya meminta bantuan kepada pemerintah setempat dan Pemerintah Provinsi Riau untuk segera melakukan pengaspalan jalan tersebut. Namun, berbagai upaya termasuk aksi demonstrasi yang dilakukan berulang kali hingga kini tak kunjung mendapat tanggapan. Akibat jalan berkontur tanah mineral yang rusak berat itu, Sulaiman mengatakan harga kebutuhan sembilan bahan pokok untuk menopang kebutuhan utama ribuan warga di 16 desa yang terisolasi itu menjadi melonjak. "Kami tak punya pilihan lain. Karena jika harus keluar itu sangat sulit. Motor, mobil tak bisa masuk. Harus menggunakan alat berat atau mobil truk besar meski tak dijamin bisa melintas," tuturnya. Sulaiman juga khawatir dengan jaminan kesehatan warganya. Dia mengatakan hingga saat ini tidak ada satupun fasilitas kesehatan seperti Puskesmas maupun Rumah Sakit berdiri di sekitar desa-desa. Sumber: merdeka.com