TRANSMEDIARIAU.COM - Dari data yang terhimpun sejak Januari hingga akhir Maret 2019 ini, luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau mencapai 2.830 hektare (ha). "Dari data yang kita himpun sejak Januari hingga Maret ini, luas karhutla mencapai 2.830,19 hektare. Tim Satgas udara, darat terus bersinergi dalam penanggulangan karhutla. Penanganan ini harus dilakukan secara bersama-sama dengan semua instansi terkait, termasuk perusahaan dan masyarakat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger kepada detikcom, Jumat (29/3/19). Edwar menjelaskan, dari data yang dihimpun pihaknya, kawasan semak belukar yang paling luas terbakar berada di Kabupaten Bengkalis (1.227 ha). Selanjutnya disusul Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dengan luas 436 ha. Kemudian, Kabupaten Meranti (232 ha) dan Kabupaten Siak (323 ha). "Semua kabupaten dan kota di Riau sempat ada titik api. Namun sebagian besar api sudah padam," kata Edwar. Bila merujuk pada data analisis BMKG, kata Edwar, saat ini muncul titik panas kembali di Kabupaten Bengkalis. Pada level confidence 70 persen, muncul 2 hotspot. "Tim di lokasi tengah mengecek langsung untuk mencari titik panas tersebut," kata Edwar. Masih menurut Edwar, Satgas Karhutla tetap berjibaku untuk melakukan pemadaman agar kebakaran tidak meluas. Untuk mendukung pencegahan itu, pihaknya mengerahkan helikopter untuk melakukan water bombing. "Satgas kita memiliki helikopter dari BNPB dan bantuan heli super puma dari Sinar Mas. Kita bersinergi bersama lintas instansi dan perusahaan serta masyarakat dalam penanggulangan Karhutla ini," ujar Edwar. Sumber: Situsriau.com | Editor: bbc