TRANSMEDIARIAU.COM- Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pagi ini kembali menyelimuti Palembang dan sekitarnya. Dampaknya, beberapa sekolah kini harus diliburkan. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto mengatakan sekolah diminta untuk meliburkan siswa karena kabut asap. Hal ini tertuang pada surat edaran mulai dari TK sampai SMP. "Untuk hari ini seluruh sekolah mulai dari TK sampai SMP, baik negeri atau swasta sederajat semua diliburkan," kata Zulinto kepada wartawan, Senin (14/10/2019). Surat edaran itu, disebut Zulinto berlaku untuk hari ini. Sementara untuk hari-hari selanjutnya akan diinformasikan sesuai kondisi kabut asap terkini. "Untuk libur selanjutnya akan kami beri informasi lagi melalui surat edaran ke pihak sekolah," katanya. Sementara itu Kadisdik Provinsi Sumsel, Widodo ikut memberikan edaran dalam menyikapi kabut asap yang makin tebal. Pada surat edaran itu, Widodo memberi 3 opsi kebijakan yang dapat disesuaikan dengan keadaan keparahan kabut asap di setiap daerah. "Bagi daerah yang normal tetap belajar normal. Untuk daerah yang terkategori sedang, tetap belajar namun masuk sekolah diundur dan memakai masker. Untuk daerah terkategori parah, maka belajar fakultatif yakni siswa diberikan tugas dan memaksimalkan kelas dunia maya," katanya. Pantauan detikcom, kabut asap tebal menyelimuti Palembang sejak malam tadi. Kondisi ini semakin parah di pagi hari yang menyebabkan jarak pandang hanya berkisar 50-150 meter. Akibat kabut asap ini, beberapa speed boat barang dan penumpang di Sungai Musi memilih bersandar di dermaga Ampera. Mereka khawatir kabut asap pekat akan menyebabkan kecelakaan karena jarak pandang terbatas. Tidak hanya itu saja, Jembatan Ampera sebagai icon Kota Pempek pun hilang 'ditelan' kabut asap. Jembatan Ampera sempat tidak terlihat dalam jarak tidak lebih dari 50 meter.