
TRANSMEDIARIAU.COM, INHIL - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Indragiri Hilir (INHIL) Samino, Menanggapi Tentang mahalnya harga penjualan Gas Elpiji 3kg di pengecer (warung), Tembilahan, Minggu, (26/07/20). Ketua Fraksi PDI Perjuangan Samino menegaskan, Elpiji 3kg ini adalah subsidi Dan ini di berlakukan untuk masyarakat Yang tidak mampu. “Jikapun barang tersedia, harganya mahal, bisa menyentuh Rp 30 ribu per tabung. Ini kan sangat liar. Ada apa dengan distributor, ada apa dengan agen? Kenapa pengecer bisa menjual elpiji ini dengan harga yang mencekik leher rakyat kecil,” sebutnya saat di konfirmasi melalui via Telpon. Ketua Fraksi PDI perjuangan meminta Agar Dinas Perdagangan lebih Jeli dan tegas dalam Melakukan Sidak. "Saya meminta kepada dinas perdagangan untuk melakukan sidak Yang jeli Dan tegas untuk mengatur harga penjualan elpiji 3kg ini," pinta Samino ketua Fraksi PDI perjuangan. Lanjutnya, Dan masalah lonjakan Elpiji 3kg ini sudah berlaku bertahun tahun lamanya, Jika untuk penjual di daerah mungkin ada alasan- alasan tertentu mengapa mereka menjual mahal jauh di atas HET, sesuai dengan transport Yang mungkin cukup sulit tetapi Yang kita sayangkan di kota tembilahan sendiri harga elpiji 3kg juga melonjak sangat jauh dari HET. "Karena ini sudah meresahkan Masyarakat Dan juga Sudah mendekati momen Ramadan, ditambah kita sedang dalam keprihatinan wabah corona, kok ada pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan pribadi dari peristiwa ini. Itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Rakyat tidak boleh dibuat sengsara karena hal itu,” ucapnya. Tambahnya, Yang menggunakan elpiji ini kan masyarakat bawah, karena memang disubsidi oleh pemerintah, Oleh karenanya, baik stok dan harganya tidak boleh dimainkan oleh kartel. Sebab, gas 3 kilogram ini sangat mempengaruhi aktifitas masyarakat kecil, di mana bahan bakar tersebut menjadi konversi penggunaan minyak tanah.