PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Wakapolresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto, menjadi salah satu narasumber kegiatan penguatan moderasi beragama yang ditaja oleh FKUB Provinsi Riau, dan menyampaikan peran Polri dalam menciptakan kamtibmas menuju Pilkada damai tahun 2024.
Kegiatan yang dihadiri oleh Kemenag Provinsi Riau, FKUB Provinsi Riau, FKUB Kota Pekanbaru, Akademisi dari Universitas UIN Suska serta para guru agama dari Kota Pekanbaru, Kampar dan Pelalawan, serta guru agama berbagai SMA/SMK serta Pondok Pesantren di kota Pekanbaru sekitar 80 orang tersebut berlangsung dengan tertib dan lancar.
"Polri memiliki tanggungjawab yang besar demi terciptanya pilkada yang damai dan kondusif, tentunya kami tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan itu, sehingga perlu peran serta dan partisipasi semua pihak dan elemen masyarakat termasuk para guru agama sekalian demi memenuhi harapan kita semua, yakni pilkada yang damai," kata Henky, Jumat (13/9/2024).
Selanjutnya Henky menerangkan Operasi Mantap Praja 2024 yang tengah dilaksanakan oleh jajaran Polri saat ini adalah untuk mengamankan seluruh tahapan pilkada sampai dengan pelantikan kepala daerah terpilih nantinya.
Dijelaskan juga oleh Henky, bahwa dengan penguatan moderasi beragama, maka akan tercipta masyarakat yang harmoni, rukun dan damai sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, begitu juga melalui cooling system yang dilaksanakan oleh Polri saat ini dengan pendekatan kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, diharapkan selama perhelatan pilkada tidak ada ujaran kebencian, politik identitas, berita hoax, hasutan, fitnah, gunjingan terhadap siapapun pasangan calon kepala daerah yang berkontestasi dalam pilkada.
Kepada para guru agama dalam forum tersebut, Henkypun menitip pesan agar para guru agama pada sekolah maupun pesantren dapat menyampaikan kepada siswa/peserta didiknya yang sudah memiliki hak pilih untuk menjadi pemilih yang cerdas dalam pilkada, yakni dengan pemilih yang menolak politik uang, pemilih yang tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu serta pemberitaan hoaks, bila nantinya tanggal 27 November 2024 hadir memilih adalah merupakan pilihan yang bebas sesuai hati nurani masing-masing, mendasari yakin terhadap visi dan misi yang dimiliki bapaslon pilihannya.
Pada kesempatan dalam forum tersebut, Henky juga menegaskan bahwa Polri berkomitmen bersikap netral selama pilkada, tidak memihak kepada siapapun, dan tidak berpolitik praktis.
"Pilkada yang damai bukan hanya suatu harapan, pilkada yang damai bukan hanya suatu impian, tapi pilkada yang damai harus diwujudkan melalui upaya kebersamaan kita semua. Kebersamaan penyelenggara, kebersamaan pemerintah, TNI-Polri, seluruh elemen masyarakat, termasuk bapak-ibu sekalian sebagai kaum cendikia dan pengajar, untuk bersama-sama berpartisipasi mewujudkan pilkada yang damai. Insya Allah dengan memohon doa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, apa yang menjadi keinginan kita semua bisa terwujud, dan kota Pekanbaru pada khususnya juga seluruh provinsi Riau selalu dilimpahkan nikmat dan rahmat keamanan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," pungkasnya. (Mawan)