Ilustrasi/net
TRANSMEDIARIAU.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri, mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit keratoconus, sebuah kelainan pada mata yang dapat menyebabkan penurunan penglihatan yang signifikan. Penyakit ini terjadi ketika kornea mata, yang biasanya berbentuk bulat, mengalami penipisan dan perubahan bentuk menjadi kerucut, sehingga mengganggu kemampuan mata untuk fokus dengan baik. 23/11/24
Rahmi Indrasuri menjelaskan bahwa keratoconus biasanya berkembang secara perlahan dan sering kali dimulai pada masa remaja atau usia muda. Gejalanya meliputi penglihatan kabur, perubahan bentuk kornea yang menyebabkan distorsi visual, dan peningkatan sensitivitas terhadap cahaya. Jika tidak segera ditangani, keratoconus dapat menyebabkan penglihatan yang sangat buruk, bahkan kebutaan.
“Keratoconus sering kali tidak disadari pada tahap awal, karena gejalanya berkembang secara perlahan. Namun, jika dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi ini dapat memburuk dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala awal dan segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Rahmi Indrasuri.
Penyebab pasti dari keratoconus masih belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik, alergi, dan kebiasaan menggosok mata dengan keras dipercaya dapat mempengaruhi perkembangan penyakit ini. Dinas Kesehatan Inhil mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan mata dengan menghindari kebiasaan yang dapat merusak kornea, serta rutin melakukan pemeriksaan mata, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan keratoconus atau gangguan mata lainnya.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang keratoconus, Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil mengadakan berbagai kegiatan edukasi, seperti penyuluhan tentang kesehatan mata, pemeriksaan mata gratis, dan seminar mengenai penanganan penyakit mata. Dinas Kesehatan juga berkolaborasi dengan puskesmas-puskesmas untuk menyediakan layanan pemeriksaan mata dan memberikan informasi terkait cara mencegah dan mengatasi keratoconus.
“Penting untuk mengetahui bahwa pengobatan keratoconus dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari penggunaan kacamata atau lensa kontak khusus hingga prosedur medis seperti cross-linking kornea atau transplantasi kornea. Semakin cepat penyakit ini terdeteksi, semakin besar peluang untuk mempertahankan penglihatan yang baik,” tambah Rahmi Indrasuri.
Melalui kampanye ini, Dinas Kesehatan Inhil berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan mata dan melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi masalah mata sejak dini. Dengan kesadaran yang lebih tinggi, diharapkan angka kejadian keratoconus dapat berkurang, dan kualitas penglihatan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir dapat meningkat. (Adv)