TRANSMEDIARIAU.COM - Sambu Grup, salah satu perusahaan pengolahan kelapa yang beroperasi di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 900 orang pekerjanya.
Langkanya buah kelapa sebagai bahan baku utama produksi menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah produksi perusahaan, sehingga banyak pekerja tidak dapat beraktivitas seperti kondisi normal.
"Saat ini bahan baku untuk produksi susah didapatkan, sehingga banyak pekerja yang tidak beraktivitas. Maka dari hasil putusan manajemen perusahaan dilakukan PHK terhadap 900 pekerja," ujar Humas Sambu Grup, A. Ginting, kepada Senin (13/1/2024).
Menurut Ginting, kelangkaan bahan baku disebabkan oleh menurunnya produksi kelapa di kebun masyarakat, ditambah dengan dampak dari terbukanya kran ekspor kelapa. Kondisi ini membuat perusahaan mengalami penurunan produksi yang signifikan hingga terpaksa melakukan PHK.
Namun, Ginting memastikan bahwa jika kondisi bahan baku kembali normal, perusahaan akan memanggil kembali para pekerja yang terkena PHK.
"Jika nanti kondisi kembali normal, kita tetap akan panggil kembali para pekerja yang di-PHK," tuturnya.
Lebih lanjut, Ginting menyebutkan bahwa apabila kondisi kelangkaan bahan baku ini terus berlanjut, kemungkinan besar PHK juga akan terjadi di unit perusahaan Sambu Grup di Guntung.
"Jika kondisi ini terus berlanjut, kemungkinan besar Sambu Guntung juga akan melakukan PHK. Tapi tetap akan kita laporkan ke Disnaker nantinya jika hal ini terjadi," ungkapnya.
Saat ini, perusahaan masih memproses pembayaran uang pesangon untuk 900 pekerja yang terdampak PHK di Sambu Pulau Burung.