PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Satuan Lalulintas Polresta Pekanbaru gencar melaksanakan hunting kendaraan yang melanggar dan menggunakan knalpot racing atau brong di Wilayah Hukum Pekanbaru.
Motor tersebut tak diberi ampun, langsung ditilang dan ditahan di Polresta Pekanbaru, hal itu guna membuat efek jera kepada pengendara yang menggunakan knalpot brong.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru AKP I Made Juni Artawan mengimbau agar pengedara bermotor untuk mengganti knalpot racing dengan knalpot standar pabrik, gunakan helm atau safety belt dan melengkapi surat-surat.
Hal itu dikatakan olehnya untuk menjaga kondusivitas dan mengantisipasi kecelakaan, dan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (kamseltibcar) lantas.
"Banyak sekali masyarakat terganggu
akan suara knalpot racing itu, selain meresahkan dan juga mengganggu istirahat di malam hari. Kegiatan ini akan terus kami laksanakan selama masih adanya pelanggaran dan knalpot brong," kata AKP I Made Juni , Rabu (22/01/2025).
Dalam 3 pekan ini puluhan motor dan pengendara terjaring oleh Satuan Lalulintas, motor tersebut terjaring dalam razia sistem hunting dengan sasaran pelanggaran tidak menggunakan helm/safety belt,knalpot tidak sesuai spektek (knalpot brong),melawan arus,pengemudi di bawah umur,berboncengan lebih dari satu dan pelanggaran kasat mata lainnya.
Made menuturkan, kegiatan tersebut dilaksanakan di sepanjang jalan yang ada di Kota Pekanbaru. Upaya penegakan seperti ini tentunya dapat memberikan rasa aman dan meningkatkan kesadaran pengguna jalan.
Para pemilik kendaraan yang melanggar akan diberikan sanksi tilang ,dan bagi yang menggunakan knalpot brong diwajibkan untuk mengganti knalpotnya dengan standar.
"Sampai hari ini ada 40 (empat puluh) kendaraan yang di tahan dengan pelanggaran menggunakan knalpot racing dan 200 (dua ratus) pengendara yang di tilang karna tidak menggunakan helm dan pelanggaran kasat mata lainnya. Kegiatan ini digelar dari pagi hingga malam, dengan tujuan akan menjadikan Kota Pekanbaru tertib berlalu lintas aman dan nyaman,"katanya. (Mawan)