
TRANSMEDIARIAU.COM - Di tengah dinamika pembangunan daerah dan tekanan fiskal yang semakin menantang, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kembali menegaskan pentingnya harmoni kelembagaan antara pemerintah daerah, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat. Sinergi lintas institusi kini menjadi syarat utama agar percepatan pembangunan tidak terhambat oleh tarik-menarik kepentingan.
Pemerintah daerah dan DPRD sejatinya merupakan dua pilar yang diikat oleh mandat konstitusional untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Keduanya bukan pihak yang saling berhadapan layaknya pemerintah dan oposisi dalam sistem parlementer, melainkan mitra strategis yang harus menjaga keseimbangan antara kontrol dan kolaborasi. Karena itu, harmoni kelembagaan menjadi fondasi penting bagi arah pembangunan Inhil ke depan.
Indragiri Hilir menghadapi sejumlah tantangan: ruang fiskal yang menyempit, keterbatasan infrastruktur dasar, modernisasi ekonomi kelapa yang masih berjalan lambat, serta kebutuhan percepatan pembangunan wilayah desa dan kota. Dalam situasi seperti ini, kerja sama antar-lembaga menjadi sangat krusial. Pemerintah daerah membutuhkan dukungan legislatif untuk mengeksekusi kebijakan strategis, sementara DPRD memerlukan transparansi dari eksekutif agar fungsi pengawasan dan penganggaran berjalan optimal.
Kolaborasi tersebut terlihat dalam berbagai agenda pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Dinamika diskusi tetap terjadi, namun diiringi komitmen bersama untuk menjaga arah pembangunan tetap sejalan. Kritik tetap memiliki ruang, tetapi harus diarahkan pada perbaikan, bukan memperlebar jarak komunikasi.
Di tengah isu-isu strategis seperti optimalisasi pendapatan daerah, efisiensi belanja, hingga upaya mencari sumber pembiayaan alternatif untuk memperbesar ruang fiskal, pemerintah dan DPRD dituntut membangun dialog yang produktif. Perbedaan pandangan adalah hal wajar, namun penyelesaiannya harus tetap dalam koridor etika kelembagaan.
Harmoni tidak berarti tanpa kritik. Harmoni adalah kesadaran bahwa setiap lembaga memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang saling melengkapi. Ketika komunikasi terjaga, keputusan strategis yang dihasilkan akan lebih matang dan mampu menjawab kebutuhan publik.
Peran masyarakat dan media juga tak kalah penting. Publik menjadi pengawas sosial, sementara media berperan menyampaikan informasi yang objektif. Fungsi ini hanya akan berjalan baik ketika hubungan antarlembaga pemerintah stabil dan tidak saling mencurigai.
Kepercayaan publik tumbuh dari soliditas kelembagaan. Ketika pemerintah dan DPRD tampil kompak, terbuka, dan saling menghormati kewenangan, masyarakat akan lebih yakin terhadap setiap kebijakan yang diambil.
Inhil kini berada pada fase penting untuk mempercepat pembangunan ekonomi berbasis kelapa, meningkatkan kualitas infrastruktur, serta memperluas pelayanan dasar. Semua agenda tersebut sulit diwujudkan tanpa hubungan kelembagaan yang kuat. Harmoni justru menjadi kunci agar kebijakan lebih efektif, pembangunan lebih cepat selesai, dan manfaatnya lebih nyata dirasakan masyarakat.
Harmoni kelembagaan bukan konsep normatif ia adalah kebutuhan nyata bagi daerah yang ingin maju. Inhil membutuhkan stabilitas politik lokal yang sehat, kemitraan yang solid, dan komunikasi yang jernih antarsemua pemangku kepentingan.
Penulis: Kartika Roni
Wartawan Senior