Ratusan Petani Sawit Swadaya Indragiri Hulu Hadiri Hari Temu Tani WEI dan Unilever

Rabu, 10 Desember 2025

TRANSMEDIARIAU.COM, – Ratusan petani sawit swadaya di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) berkumpul dalam acara Hari Temu Tani (Farmer Field Day) yang diselenggarakan oleh Widya Erti Indonesia (WEI) bekerjasama dengan Unilever. 

Acara yang berlangsung pada Rabu (10/12/2025) di Aula Pertemuan Kecamatan Kelayang ini mengusung tema sentral “Petani yang Berdaya dapat Berkontribusi terhadap Pembangunan Daerah”.

Direktur Eksekutif WEI, Made Wiranata Krisna mengatakan Hari Temu Tani ini menjadi puncak dan ajang promosi keberhasilan program Sekolah Lapangan Kelapa Sawit (SLKS) yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2025. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani sawit swadaya dalam mengimplementasikan praktik pertanian yang baik dan benar (Good Agricultural Practices/GAP) guna mencapai standar perkebunan berkelanjutan, seperti ISPO dan RSPO.

Kegiatan SLKS sendiri telah menjangkau 1.800 peserta dari 47 kelompok belajar di empat kecamatan di Indragiri Hulu yakni Kecamatan Batang Cenaku, Rakit Kulim, Lirik, dan Kelayang.

Petani alumni SLKS berkesempatan mempresentasikan hasil belajar mereka, menunjukkan peningkatan teknik budidaya yang lebih ramah lingkungan dan legal, sejalan dengan tuntutan pasar global akan produk minyak sawit yang ‘hijau’ dan bertanggung jawab.

Sesi ini melibatkan diskusi interaktif antara petani dan perwakilan pemerintah, mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi di lapangan, terutama terkait dengan legalitas lahan dan penerapan praktek pertanian yang berkelanjutan.

Program ini juga memperkuat dua organisasi petani lokal, yaitu Aliansi Petani Sawit Swadaya Indragiri (APSSI) dan Asosiasi Gerakan Pembangunan Sawit Mandiri (AGPSM), sebagai fondasi awal menuju sertifikasi ISPO dan RSPO.

Selain fokus pada GAP, WEI juga memberikan perhatian serius pada kesetaraan gender dan peningkatan ekonomi perempuan. Sepanjang 2025, sebanyak 457 perempuan mengikuti pelatihan Pengembangan Ekonomi Perempuan (PEP), dan 810 orang mengikuti pelatihan Kesetaraan Gender.

Acara ini menjadi wadah penting untuk menggalang dukungan pemangku kepentingan (stakeholders). 

Diskusi yang intensif diharapkan menghasilkan saran dan dukungan positif terhadap rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh alumni SLKS di tahun 2026, memastikan praktik budidaya berkelanjutan terus berjalan.