Pilihan +INDEKS
PDIP Sindir Hoaks Ratna, Fadli Zon Bikin Puisi Sontoloyo
TRANSMEDIARIAU.COM, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menyebut puisi gubahan Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon berjudul Rezim Sontoloyo yang isinya menyindir Presiden Joko Widodo tidak meresahkan.
Andreas balik menyindir dengan mempertanyakan kredibilitas Fadli yang sempat ikut mengabarkan kebohongan Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu.
"Saya enggak percaya sama Fadli Zon. Jujur aja. Karena ya kemarin seperti kasusnya RS dia membuat pernyataan yang sebenarnya tidak sesuai dengan realita," ujarnya saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/10).
Puisi Fadli Zon berjudul Rezim Sontoloyo menyoroti sejumlah persoalan ekonomi seperti kenaikan harga dan melemahnya nilai tukar rupiah.
"Kau bilang produksi beras berlimpah, tapi impor tidak kau cegah, sontoloyo," demikian salah satu penggalan bait puisi itu.
Menurut Andreas bobot politik dari puisi bernada sindiran itu rendah. "Enggak (tersindir) sama sekali. Bobot politiknya rendah," kata dia.
"Saya sama sekali tidak terganggu dengan Fadli Zon ya karena saya kira dengan track recordyang dia bangun melalui statement politiknya melalui perilaku politiknya, terus terang sebagai pribadi maupun politisi, saya meragukan kebenaran yang disampaikan Fadli," ucapnya.
Pernyataan politikus sontoloyo disampaikan Jokowi pada Selasa (23/10) lalu. Jokowi mengatakan saat ini banyak politikus baik. Tetapi, jelang pemilu juga terdapat politikus sontoloyo yang menghalalkan segala cara guna meraih simpati masyarakat.
Salah satu contoh politikus sontoloyo menurut Jokowi adalah orang yang mempolitisasi dana kelurahan. Pernyataan Jokowi ini lantas memicu kritik dari kalangan oposisi termasuk Fadli Zon.
Terpisah, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Erick Thohir menilai istilah politikus sontoloyo yang diucapkan Jokowi beberapa waktu lalu tidak berdasarkan rasa kemarahan.
"Enggak dia bukan geram, dia kan orangnya sangat sabar," ujar Erick saat ditemui di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Thamri, Jakarta Pusat.
Menurut Erick, mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya menyampaikan sudut pandangnya terkait apa yang dialami karena merasa jengkel. Misalnya, perihal tudingan keturunan PKI yang menyudutkannya.
"Ketika isu PKI diangkat, berapa tahun dia harus dizalimi dibilang PKI, ini contoh berapa tahun dia dizalimi dibilang anti islam, berapa tahun dia dizalimi dibilang ini pendukung asing," kata Erick.
"Nah ini yang mungkin, tentu beliau sebagai manusia ingin punya kesempatan menyampaikan," kata dia. ***
Sumber: CNNIndonesia
Berita Lainnya +INDEKS
Kantor Camat Enok Ludes Terbakar, Diduga Akibat Arus Pendek
TRANSMEDIARIAU.COM - Gedung Kantor Camat Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, hangus.
Dua Dekade Terjebak: Mengapa Jalan di Inhil Selalu Rusak Lagi?
TRANSMEDIARIAU.COM - Selama dua dekade, masyarakat Indragiri Hilir (Inhil) hanya.
Klarifikasi PT. Oscar Investama: Semua Tahapan HGU Telah Sesuai Regulasi Pemerintah
TRANSMEDIARIAU.COM - Berdasarkan pemberitaan tentang proses permohonan HGU PT. O.
Sakit Tumor dan Hidup Serba Terbatas, Nurjanah Butuh Uluran Tangan untuk Sembuh
TRANSMEDIARIAU.COM - Di tengah masa remaja yang seharusnya diisi dengan belajar .
Video Viral MTsN Tembilahan, Disesalkan Banyak Pihak, Kepsek MTsN Lakukan Klarifikasi
TRANSMEDIARIAU.COM - Beredarnya video “guru tampar siswa” dan pemberitaan ya.
Tangis Pedagang Iringi Kebakaran Pasar Induk Tembilahan: Habis Semua Dagangan Kami…
TRANSMEDIARIAU.COM - Kebakaran hebat kembali melanda Pasar Induk Tembilahan. Seb.







