Pilihan +INDEKS
Tuan Guru Sapat Larang Ibadah di Mesjid yang Dibangun Belanda, Ini Alasannya

TRANSMEDIAEIAU.com - Syekh Abdurrahman Shiddiq ketika menjabat sebagai Mufti Kerajaan Indragiri, hampir setiap hari ia menerima tamu yang datang dari berbagai tempat untuk meminta
pendapat, petuah dan nasehatnya tentang berbagai masalah, seperti kemusykilan dalam masalah perkawinan, perceraian, pembagian harta warisan, perselisihan dalam keluarga dan pertikaian antar suku dan lain sebagainya.
Tentulah karena kearifannya sebagai ulama yang mempunyai kharisma dan pengaruh yang kuat dalam masyarakat, maka nasehat-nasehat dan jalan keluar yang ia berikan dirasakan sangat bermanfaat oleh masyarakat.
Suatu hal yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa sikapnya yang teguh menyampaikan kebenaran yang ia yakini dalam rangka menjalankan tugas keulamaannya dengan penuh tanggung jawab.
Menurut Ketua Yayasan Syekh Abdurrahman Sidiq, Dr. H M Ali Azhar Mahmud mengungkapkan, Syekh Abdurrahman Shiddiq tidak merasa gentar menanggung resiko fatwa-fatwa yang dikeluarkannya.
"Contohnya adalah fatwanya yang dianggap masyarakat pada waktu itu mempunyai resiko tinggi terhadap keselamatan dirinya dari amarah pihak kolonial Belanda," ujar Ali Azhar, Kamis (22/06/2021).
Fatwanya itu adalah berupa larangan kepada umat Islam menggunakan tiga buah mesjid yang di bangun oleh Belanda dalam wilayah Indragiri. Alasan yang di kemukakan Syekh ini dalam fatwanya itu adalah bahwa ketiga mesjid itu tidak didirikan atas taqwa, akan tetapi berlatar belakang politis untuk kepentingan penjajahan.
Mungkin sekali hal itu, ungkap Ali Azhar, karena Syekh Abdurrahman Siddiq melihat bahwa pihak Belanda membangun mesjid-mesjid tersebut dalam rangka mengambil hati umat Islam di daerah itu agar menaruh simpati kepada kolonialisme. Menurutnya, ketiga mesjid itu tergolong mesjid dhirar sebagai yang diisyaratkan tuhan dalam Al-quran.
Dapatlah disimpulkan bahwa keberhasilan Syekh Abdurrahman Shiddiq dalam menjalankan misi dan fungsi keulamaannya adalah karena ia benar-benar menerapkan dakwah bi al-lisan yang terintegrasi secara baik dengan dakwah bi al-hal (dakwah
melalui tindakan nyata).
Berita Lainnya +INDEKS
Meski Diguyur Hujan, Perayaan Imlek di Inhu Meriah, Polres Inhu Laksanakan PAM
TRANSMEDIARIAU.COM, INHU - Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat masya.
Pantai Tanjung Lapin Panggil Wisatawan, Rupat Fest 2024 Jadi Buktinya
PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Rupat Fest, ajang ta.
Kolaborasi Sukseskan Kenduri Riau 2024, Pariwisata Riau Semakin Menggeliat
PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kenduri Riau: Audisi Bujang Dara 2024 Resmi Dimulai, Siap Lahirkan Duta Wisata Unggul
PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Pemilihan Bujang Dara Riau 2024 secara res.
Datang ke Riau, Turis Thailand Terpikat dengan Pariwisata dan Budaya Melayu
PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Provinsi Riau memili.
Datuk H Zulfan Efendi Nahkodai LAMR Kecamatan Mandau
TRANSMEDIARIAU.COM - Setelah Musyawarah Kecamatan (Muscam) Lembaga Adat Melayu R.