Memanfaatkan Peluang Bisnis Batik Daerah Indragiri Hilir: Keindahan dan Kearifan Budaya Indonesia

TRANSMEDIARIAU.COM - Batik, sebuah warisan budaya Indonesia yang telah mendunia, tak hanya berfungsi sebagai kain semata, tetapi juga sebuah seni yang diproses melalui teknik khusus, seperti pewarnaan dan penggunaan motif yang khas. Batik merangkum seni dan teknologi yang disatukan oleh leluhur Indonesia. 09/08/23

Perkembangan zaman beriringan dengan inovasi dalam teknik dan proses pembuatan batik. Ragam motif dan warna semakin meluas, mengikuti perkembangan selera dan kebutuhan pasar.

Sebagai hasilnya, berbagai daerah di Indonesia kini menggali potensi bisnis dalam menciptakan batik dengan identitas daerah masing-masing. Salah satu contohnya adalah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Inhil telah berhasil menciptakan lima motif batik yang telah didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Motif-motif ini memiliki nama menarik, seperti Motif Kelapa Puan, Kesetiaan, Penjaga Pantai, Lambaian Harapan, dan Lambaian Harapan II.

Kelimanya merupakan hasil karya dua kelompok pengrajin batik di Inhil yang mendapat dukungan dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), yakni Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) SKB Tembilahan dan Kecamatan Keritang.

Bagi para calon pembeli, Kantor Dekranasda di Jalan Baharuddin Yusuf Tembilahan menjadi tujuan untuk membeli batik Inhil. Harga varian batik ini bervariasi, mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu, tergantung pada kualitas kain dan ukurannya. Bahan pembuatan batik meliputi Dobi, Satin, Primasima, Santung, dan Printing.

Mengambil kesempatan memiliki batik dari Inhil bukan hanya soal keindahan dan gaya, tetapi juga soal memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia pada dunia. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan seni dan teknologi batik yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas Indonesia. Dengan memiliki batik Inhil, masyarakat turut serta dalam mempromosikan budaya dan mempertahankan ciri khas bangsa.(Adv)