Samsung Galaxy S25 Resmi Diperkenalkan, AI Multimodal Bawa Era Baru Interaksi Cerdas

TRANSMEDIARIAU.COM - Samsung Electronics resmi meluncurkan Samsung Galaxy S25 Series dalam ajang Galaxy Unpacked 2025 yang digelar di San Jose, Amerika Serikat. Perangkat ini hadir dengan inovasi AI multimodal, menghadirkan pengalaman interaksi lebih intuitif dan efisien bagi pengguna.

Teknologi AI terbaru pada Galaxy S25 memungkinkan pemrosesan simultan berbagai input, seperti suara, teks, dan gambar, sehingga komunikasi dengan perangkat terasa lebih alami dan responsif terhadap kebutuhan sehari-hari.

Samsung mengembangkan AI Agents, fitur cerdas yang mempelajari kebiasaan pengguna untuk memberikan solusi yang lebih personal. Jay Kim, Executive Vice President and Head of Customer Experience Office Samsung Mobile eXperience, menekankan bahwa tujuan utama Samsung adalah menyederhanakan interaksi tanpa mengurangi manfaat yang diberikan.

“Kami ingin mengurangi jumlah langkah yang diperlukan pengguna untuk memasukkan input, namun memaksimalkan output yang dihasilkan. Dengan memahami pola penggunaan smartphone, kami menghadirkan pengalaman AI yang lebih kontekstual dan relevan,” ujar Jay Kim.

Dalam diskusi panel bertajuk “True AI Companion: Impact on Life and What’s Next”, Samsung menggandeng Google, Qualcomm, Symmetry Research, dan TECHnalysis untuk membahas tantangan serta peluang pengembangan AI mobile.

Hasil riset Samsung bersama Symmetry Research di London mengungkap bahwa 55% konsumen lebih memilih menggunakan AI di smartphone, tetapi 90% masih memiliki kekhawatiran terkait privasi dan keamanan data.

Chris Brauer dari Goldsmiths, University of London, mencatat bahwa adopsi AI mobile meningkat hampir dua kali lipat dalam enam bulan terakhir, dari 16% pada Juli menjadi 27% pada Januari. Namun, masih ada tantangan besar dalam membangun kepercayaan dan pemanfaatan AI secara maksimal.

Sameer Samat, President of Android Ecosystem Google, menjelaskan bahwa AI di smartphone harus memberikan manfaat nyata, bukan sekadar fitur canggih.

“AI harus menjadi alat yang mempermudah, bukan menjadi tujuan itu sendiri. Dengan Large Language Model (LLM), AI dapat memahami bahasa manusia lebih alami. Galaxy S25 membawa teknologi ini lebih dekat ke pengguna untuk interaksi yang lebih intuitif,” ujar Sameer.

Samsung juga memperkenalkan peningkatan AI berbasis perangkat (on-device AI), yang memungkinkan pengguna mengakses fitur AI tanpa bergantung pada internet. Jika pada Galaxy S24 terdapat enam AI berbasis perangkat, maka di Galaxy S25 jumlahnya bertambah menjadi sembilan.

Samsung dan Qualcomm bekerja sama mengoptimalkan prosesor pada Galaxy S25 agar interaksi AI semakin mulus dan responsif.

“Dengan Galaxy S25, pengguna bisa berinteraksi dengan AI layaknya berbicara dengan seseorang. AI kini mampu memahami konteks lingkungan dan berinteraksi dengan konten kamera secara lebih cerdas,” ujar Christopher Patrick, Senior Vice President Qualcomm Technologies.

Bob O’Donnell dari TECHnalysis menambahkan bahwa meskipun AI semakin mendominasi industri smartphone, pengalaman pengguna masih belum sepenuhnya sesuai ekspektasi. Namun, inovasi di Galaxy S25 menunjukkan langkah besar ke arah AI yang lebih fungsional dan praktis.

Jay Kim menegaskan bahwa AI mobile harus dirancang agar mudah diakses kapan saja untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Salah satu fitur baru di Galaxy S25 adalah akses cepat ke Gemini AI dengan menekan lama tombol samping.

“Meskipun teknologi di baliknya kompleks, kami ingin pengguna bisa mengaksesnya dengan cara yang sederhana dan intuitif. Kunci dari AI yang sukses adalah membuatnya terasa natural dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Jay Kim.

Dengan peluncuran Galaxy S25, Samsung semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin inovasi AI di industri smartphone. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Samsung Newsroom, SamsungMobilePress.com, atau Samsung.com. (mawan)