Usulan Provinsi Khusus Natuna - Anambas Didukung Penuh Cen Sui Lan

Natuna - Bupati Natuna Cen Sui Lan mendukungan penuh terhadap pemekaran Provinsi Khusus Natuna Anambas. Sebab, kewenangan daerah mengelola laut di Natuna lebih besar setelah pemekaran provinsi.

Baru-baru ini, Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Iman Sutiawan sudah menyerahkan rekomendasi dukungan terhadap pemekaran Provinsi Khusus Natuna Anambas kepada Mustamin Bakri, sebagai Anggota DPRD Kepri Dapil Natuna dan Anambas. Selain itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga mendukung pemekaran provinsi.

Hal itu pun mendapat dukungan penuh dari Bupati Natuna Cen Sui Lan. Cen Sui Lan menyatakan, pemekaran otonomi baru provinsi adalah satu harapan besar bagi seluruh masyarakat Kabupaten Natuna dan Anambas, untuk lebih sejahtera.

“Pemekaran provinsi khusus ini gambar gembira. Karena Natuna dan Anambas itu daerah perbatasan. Memang seharusnya ada gubernurnya, sebagai mewakili dari pemerintah pusat,” ungkap Cen Sui Lan saat memberikan keterangan, Senin (24/3/2025).

Cen Sui Lan bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak, karena perjuangan dua kabupaten (Natuna dan Anambas) ini sudah mendapatkan persetujuan dari Provinsi Kepri. Saat ini, bagian dari wilayah kerja Kabupaten Natuna dan Anambas.


“Alhamdulillah, Pak Gubernur sudah menyetujui proses pemekaran. Tentu nanti akan diurus di pusat. Dan kami masyarakat Natuna sudah menunggu lama. Dan menjadi hadiah bagi kami, sebagai kepala daerah baru. Baik Bupati Anambas maupun Bupati Natuna dan masyarakatnya,” ungkap Cen Sui Lan.


Politisi Partai Golkar ini, melihat sudut pandang lebih luas dari pemekaran otonomi baru Provinsi khusus Natuna Anambas. Bukan hanya pengelolaan pembagian dana bagi hasil pajak minyak dan gas. Namun lebih pada kewenangan dan perizinan.

“Banyak kewenangan setelah menjadi provinsi, di antaranya kewenangan perikanan. Saat ini Kabupaten Natuna dan Anambas, tidak memiliki kewenangan apapun. Karena itu dengan menjadi provinsi. Kewenangan lebih besar, masyarakat lebih makmur,” tutupnya.