Pilihan +INDEKS
Gaji Belum Dibayar, Ratusan Karyawan Gelar Aksi Demo di PT Ricry

TRANSMEDIARIAU.COM, Ratusan buruh dan karyawan pabrik karet milik PT Ricry menggelar aksi demo, Selasa (10/7/2018). Aksi itu dipicu karena sudah dua minggu terakhir upah 368 buruh tidak dibayarkan pihak perusahaan.
Demo itu berlangsung cukup lama. Sejak pagi, ratusan karyawan dan buruh sudah berkumpul di depan gerbang pabrik di persimpangan Jalan Yos Sudarso dan Jalan Nelayan.
Semula hanya menyuarakan tuntutan hak dalam bentuk poster, berubah menjadi aksi bakar ban bekas. Kepulan asap hitam sempat menutupi jalan di depan pabrik. Ratusan karyawan berteriak menuntut hak.
"Permasalahan gaji yang tidak dibayarkan lebih kurang dua minggu. Gaji sebanyak 368 karyawan," kata salah satu buruh yang enggan disebutkan namanya.
Lanjutnya, seandainya gaji tidak juga dibayarkan, anak-anak dan istri para buruh dan karyawan ini tentu teraniaya. Untuk itu, para buruh dan karyawan ini mogok dan melakukan aksi unjuk rasa.
"Sejak tanggal 30 lalu kami tidak lagi bekerja (mogok)," kata dia.
Permasalahan lain adalah BPJS ketenagakerjaan yang sudah habis masa limit. Tidak hanya BPJS ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan menurutnya juga belum dibayarkan oleh pihak managemen.
Jika tidak dibayarkan, otomatis para karyawan dan buruh tidak akan bisa berobat. "Jumlah karyawan dan keluarga ada 1500 orang yang tidak bisa berobat. Bisa mati konyol semua karyawan disini. I semua gara-gara PT Ricry ini," kata dia.
Di pabrik karet ini, ada tiga pembagian karyawan. Pertama buruh harian, pekerja borongan dan karyawan yang digaji tiap bulan. Masalah upah atau gaji, Ia menyebut setiap minggu PT Ricry harus membayarkan sebesar Rp250 juta untuk buruh harian dan borongan.
"Bulanan kurang tahu saya. Yang jelas untuk harian dan borongan totalnya perminggu adalah Rp250 juta yang harus dibayarkan oleh perusahaan," jelasnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, tidak ada kabar dari pihak managemen. Menurutnya, pihak managemen pun menghilang dari tanggung jawab. Kata dia, para karyawan dan buruh ini akan terus melakukan aksi sampai hak mereka dibayarkan.
"Makanya hari ini kita demo untuk menuntut hak. Kami tetap berjuang menuntut hak kami, apa pun bentuknya. Pihak managemen bersembunyi di lubang semut pun tetap akan kami kejar," tegasnya.
Sebelumnya, para buruh ini sudah memgadukan nasib mereka ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau. Hanya saja, sampai kini pihak Dinas belum turun ke pabrik untuk melihat kondisi para buruh.
"Kami sudah laporkan ke Disnaker Provinsi pada tanggal 3 Juli lalu kami masukkan surat, namun belum bisa turun dengan alasan Kepala disnaker sedang di Jakarta. Dijanjikan minggu depan akan turun ke pabrik. Menurut saya itu tidak alasan, apa semua berangkat ke Jakarta, kan ada masing-masing bidangnya," paparnya. (dan)
Editor: TMR
Sumber: RTC
Berita Lainnya +INDEKS
Unit Lantas Polsek Singingi Hilir Respon Cepat Atasi Kemacetan di Jalan Lintas Desa Sungai Paku
PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Unit Lalu Lintas (Lantas) Polsek Singingi Hilir .
Seorang Mahasiswa di Inhu Ditemukan Tewas Gantung Diri
TRANSMEDIARIAU.COM, INHU - Seorang laki-laki ditemu.
Tak Butuh Waktu Lama, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Pembunuhan IRT di Teluk Nayang
ROHIL, TRANSMEDIARIAU.COM - Tak butuh waktu lama dan cukup satu jam saja, .
Kampung Tanjung Dua Peringati Isra' Mi'raj dengan Membaca Hikayat Nabi Muhammad SAW.
TRANSMEDIARIAU.COM, Lingga - Masyarakat Kampung Tanjung Dua desa Selayar Kecamat.
Setelah Tiga Hari, Mahasiswa UIN Suska Pekanbaru yang Tenggelam di Sungai Gansal Akhirnya Ditemukan
TRANSMEDIARIAU.COM, INHU – Setelah tiga hari berj.
Mahasiswa UIN Suska Riau Hanyut di Sungai Gansal, Ditemukan Meninggal Setelah Tiga Hari Pencarian
INHU, TRANSMEDIARIAU.COM - Setelah tiga hari dinyatakan hilang, Maulana Musyaffa.