Pilihan +INDEKS
GAMARI: Segera Usut Keterlibatan Kapolda, Kabinda Riau dalam Kasus Neno Warisman

TRANSMEDIARIAU.COM, PEKANBARU - Video-video seputar penahanan dan pemulangan aktifis #2019GantiPresiden, Neno Warisman, yang terus menyebar di media sosial menunjukkan adanya upaya sistematis. Bukan hanya keterlibatan orang-orang dan kelompok, tapi juga Kabinda (Kepala Badan Intelijen Negara Daerah) Riau.
"Selain Kapolda Riau harus mundur, keterlibatan Kabinda Riau, Marsma Rachman Haryadi juga harus segera diusut,'' ujar Ketua Presidium Pusat Gabungan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (Gamari) sekaligus Kader Pemuda Pancasila, Larshen Yunus dalam siaran resminya, Minggu (26/8/2019).
Seperti diketahui, jabatan Kabinda Riau beberapa kali disebut dalam video yang diunggah oleh Bunda Neno Warisman saat dibawa ke Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk dipulangkan.
Pada video pendek yang sudah menyebar di ribuan akun media sosial itu, terang disebut kalau Kabinda memperlakukan dengan kasar anak bangsa yang sedang berjuang untuk rakyat yang tertindas dan emak-emak yang mengalami kesulitan ekonomi.
Dalam video juga aksi dorong mendorong dengan aktifis #2019GantiPresiden dengan seseorang. ''Selayaknya beliau itu dapat bersikap profesional, bukan justru berpihak kepada kelompok tertentu. Ini kok jadi beliau yang bernafsu mengusir bunda Neno. Maksudnya apa?!” kesal Larshen Yunus.
Yunus sapaan akrab kader Pemuda Pancasila itu juga sangat menyayangkan kehadiran aparat kepolisian yang terbukti seperti macan ompong.
''Kehadiran mereka itu mewakili negara, TNI dan Polri adalah lembaga tinggi republik ini, mereka sudah berlagak tegas dengan rangkulan senjata, namun justru terlihat lesu terhadap kelompok-kelompok yang membakar ban dikawasan objek vital seperti bandar udara,'' ungkapmya.
Lanjutnya lagi, insiden yang terjadi pada saat itu adalah bahagian dari keteledoran aparat kepolisian. Semestinya polisi bersikap netral, jangan hanya tegas kepada massa #2019GantiPresiden, namun juga harus melakukan sikap yang sama terhadap kelompok orang yang menghadang kehadiran bunda Neno di Kota Pekanbaru ini.
Atas kejadian tersebut, Larshen Yunus yang juga merupakan peneliti merangkap Direktur Eksekutif Indonesia Police Watch (IPW) Riau, akan segera mempersiapkan berkas-berkas pengaduan.
"Rencananya Senin besok (27/08/2018) kami akan melayangkan surat pengaduan ke Mabes Polri, baik itu tertuju kepada bapak Kapolri, Irwasum, Kadiv Propam maupun kepada Ketua Kompolnas RI,'' tuturnya.
Disamping itu, Yunus dkk aktivis Riau juga akan mempersiapkan surat kepada Menkopolhukam yang di c/q kan kepada Kepala BIN, Jenderal Budi Gunawan, agar tindakan represif dan tidak prosedural oleh Kabinda Riau segera ditegur, bila perlu yang bersangkutan juga dievaluasi guna ditarik dari jabatannya sekarang ini. (rls)
Berita Lainnya +INDEKS
Unit Lantas Polsek Singingi Hilir Respon Cepat Atasi Kemacetan di Jalan Lintas Desa Sungai Paku
PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Unit Lalu Lintas (Lantas) Polsek Singingi Hilir .
Seorang Mahasiswa di Inhu Ditemukan Tewas Gantung Diri
TRANSMEDIARIAU.COM, INHU - Seorang laki-laki ditemu.
Tak Butuh Waktu Lama, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Pembunuhan IRT di Teluk Nayang
ROHIL, TRANSMEDIARIAU.COM - Tak butuh waktu lama dan cukup satu jam saja, .
Kampung Tanjung Dua Peringati Isra' Mi'raj dengan Membaca Hikayat Nabi Muhammad SAW.
TRANSMEDIARIAU.COM, Lingga - Masyarakat Kampung Tanjung Dua desa Selayar Kecamat.
Setelah Tiga Hari, Mahasiswa UIN Suska Pekanbaru yang Tenggelam di Sungai Gansal Akhirnya Ditemukan
TRANSMEDIARIAU.COM, INHU – Setelah tiga hari berj.
Mahasiswa UIN Suska Riau Hanyut di Sungai Gansal, Ditemukan Meninggal Setelah Tiga Hari Pencarian
INHU, TRANSMEDIARIAU.COM - Setelah tiga hari dinyatakan hilang, Maulana Musyaffa.