Pilihan +INDEKS
Kerokan di Bali, Ini Cerita Pengalaman Bule Australia

TRANSMEDIARIAU.COM, Kerokan masih jadi perdebatan dalam dunia medis. Terapi ini disebut bisa menghilangkan masuk angin, sebuah penyakit yang konon katanya 'hanya ada di Indonesia'. Kita orang Indonesia pun 'terpecah' jadi dua kubu. Ada tim yang pro-kerokan dan anti-kerokan.
Tetapi bagi seorang turis asal Australia ini, mungkin ia akan masuk dalam tim pro-kerokan, karena dari terapi ini dia mendapatkan pengalaman unik dan sangat terkesan ketika dia mendapati garis-garis merah di punggung setelah kerokan. Walau mungkin, ia tak peduli, atau mungkin tidak tahu, dengan 'masuk angin' yang sangat khas Indonesia.
Turis itu namanya Matthew Raison. Dia dan istri, Candise, berasal dari Paringa di Australia Selatan. Setelah berada di Bali selama 6 bulan, keduanya merasa pegal-pegal karena beraktivitas dan ingin memanjakan diri dengan cara dipijat.
Candise berkata kepada Daily Mail Australia, bahwa mereka memesan jasa ahli pijat dari layanan Go-Massage di aplikasi Go-Jek. Keduanya mengaku terlalu lelah untuk pergi keluar penginapan, sehingga mengambil layanan Go-Jek.
Ketika giliran sang suami dipijat, terapis menanyakan hal demikian: "Apakah Anda ingin saya mengeluarkan naga merah dari tubuh?"
Candise dan Matthew berpikir tukang pijat ini mungkin mencoba untuk membacakan doa pada tubuh, tetapi Candise bilang, "Saya tidak tahu apa yang Anda katakan, tetapi suami saya akan mencoba apa saja. Lakukan saja!"
Dia kemudian melihat ahli pijat memberi minyak pada punggung Matthew dan mulai mengukir punggung dengan koin.
Bagi orang Indonesia, kita menyebut terapi sebagai kerokan, atau dikerok. Terapi ini juga dilakukan di sejumlah negara Asia. Orang China menyebutnya gua sha, orang Vietnam dan Kamboja bilang cao gio. Itu adalah praktik medis menggosok koin secara paralel di dada atau punggung. Negara lain yang berbahasa Inggris, menyebutnya 'coining'.
Orang-orang yang biasa melakukannya percaya kerokan dapat mengobati mual, kembung, kehilangan nafsu makan, hingga pusing.
Ahli pijat yang menangani Matthew melontarkan canda bahwa terapi ini akan mengeluarkan 'naga merah' dari tubuh. Beberapa saat kemudian dan sampai keesokan harinya, muncul garis-garis merah di punggung Matthew membentang dari leher bagian belakang hingga tulang ekor.
Bagi dua turis ini, pijatan yang mereka dapatkan adalah sesuatu yang tidak biasa. Namun, Candise berkata suaminya merasa lebih baik pada bagian punggungnya. Kebetulan, Matthew mengeluh punya sakit punggung selama tiga tahun terakhir.
"Dia belum mengeluh sakit punggung lagi sejak (dikerok) itu," kata Candise, dikutip Daily Mail Australia.
Candise juga menceritakan pengalaman sang suami ketika dikerok. Matthew berbagi cerita ketika koin mulai dikerok, rasanya "seperti gatal dan itu menunggu untuk digaruk, dan akhirnya ada goresan di kulit."
Selama lima hari, garis-garis merah masih ada di tubuh Matthew tetapi warnanya mulai memudar hampir hilang.***
Sumber: kumparan.com
Berita Lainnya +INDEKS
Bandel! Rumah Biliar di Pekanbaru Masih Beroperasi di Hari ke-6 Ramadan
PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Di tengah larangan yang telah dikeluarkan oleh K.
Unit Lantas Polsek Singingi Hilir Respon Cepat Atasi Kemacetan di Jalan Lintas Desa Sungai Paku
PEKANBARU, TRANSMEDIARIAU.COM - Unit Lalu Lintas (Lantas) Polsek Singingi Hilir .
Seorang Mahasiswa di Inhu Ditemukan Tewas Gantung Diri
TRANSMEDIARIAU.COM, INHU - Seorang laki-laki ditemu.
Tak Butuh Waktu Lama, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Pembunuhan IRT di Teluk Nayang
ROHIL, TRANSMEDIARIAU.COM - Tak butuh waktu lama dan cukup satu jam saja, .
Kampung Tanjung Dua Peringati Isra' Mi'raj dengan Membaca Hikayat Nabi Muhammad SAW.
TRANSMEDIARIAU.COM, Lingga - Masyarakat Kampung Tanjung Dua desa Selayar Kecamat.
Setelah Tiga Hari, Mahasiswa UIN Suska Pekanbaru yang Tenggelam di Sungai Gansal Akhirnya Ditemukan
TRANSMEDIARIAU.COM, INHU – Setelah tiga hari berj.