Pilihan +INDEKS
Tak Ada Penghasilan, Nekat “Ngamar” di Hotel di Tengah Wabah Covid-19
TRANSMEDIARIAU.COM, REMBANG,– Pencegahan Covid-19 tak digencarkan Satpol PP Rembang. Tidak hanya warung kopi berfasilitas kafe karaoke yang disegel dan disita barang-barangnya. Tetapi kini, merambah ke hotel-hotel. Hasilnya, sebelas pasangan bukan suami istri yang diamankan. Mereka nekat “ngamar” lantaran sudah tak punya penghasilan lagi.
Belasan pasang kedapatan ngamar di hotel ini. Mereka ada dari luar daerah, Pati dan Semarang. Ironisnya lagi salah satu pengakuan pasangan perempuan melakukan tersebut gara-gara ekonomi. Menjual diri di hotel.
”Siang, khususnya di wilayah Rembang. Kita mendapati ada 11 pasang tidak sah (9 di hotel dan 2 kos). Mereka langsung kami amankan ke Satpol PP. Kemudian kita juga berikan saksi bagi pelanggar,” kata kepala Satpol PP Rembang, Waluyo melalui Kabid Ketentraman Masyarakat, Teguh Maryadi, kemarin (2/6)
Pelanggar diminta wajib lapor ke Satpol selama tiga kali. Laporan pertama dilakukan Jumat lalu dan kedua hari Selasa kemarin. Terakhir hari Jumat pekan ini. Langkah pengembangan dilakukan, karena saat razia ditemuka dua pasang warga diluar Rembang.
Ada dari Semarang dan Pati. Waktu cek suhu tubuh memang masih normal. Namun yang dikhawatirkan wabah virus. Jadi harus diputus mata rantainya. Tidak hanya dari sisi protokol kesehatan. Ada dalam salah satu pengakuan pasangan perempuan saat dimintai keterangan gara-gara kebutuhan. Untuk mencukupi kebutuhan selama pandemi. Atau dengan kata lain menjual diri untuk memenuhi ekonomi.
“Total ada dua orang. Itupun usianya masih muda, dibawah 30 tahun. Memiliki pasangan sah. Mereka mengaku awalnya tidak saling kenal. Terkait transaksi belum melakukan perkembangan lebih jauh, baru dilakukan pendataan. Waktu di TKP kita sempat tanya. Pengakuan mereka karena kebutuhan. Ada karena alasan nikah siri, setelah diminta bukti justru ada melarikan diri. Dua orang melarikan diri,” imbuhnya.
Langkah tegas sudah diambil. Misalnya di Kaliombo, Sulang, Rembang, Lasem di Gunungbugel Pancur, Sarang dan Kragan. Patroli terus. Dasar aduan masyarakat. Di lapangan faktanya masih ada yang membandel disikat kembali.
“Ternyata benar ada yang masih buka. Tidak mengenal waktu, puasa di siang, sore dan malam. Dengan cara SOP setelah lesan, tertulis, penyegelan. Terakhir upaya untuk penghentian dengan cara menyita sarana dan prasarana hiburan pendukung. Salah satunya sound mixer. Dasar kita edaran bupati yang menerapkan warung kopi berfasilitas hiburan. Total ada lima kafe,” tegasnya.
Sumber : Jawa Pos Radar Kudus
Berita Lainnya +INDEKS
Dapur Mandiri Yayasan RCBN Layani Program MBG di Bukit Raya Pekanbaru
TRANSMEDIARIAU.COM - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Pekanbaru te.
Apotek E-Farmasi Hadir di Tanjungpinang Timur, Tawarkan Pelayanan Kesehatan Lengkap dan Terjangkau.
Transmediariau.com, Tanjungpinang – Warga Tanjungpinang kini memiliki satu lagi pilihan layanan.
BPJS Kesehatan Buktikan Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
TRANSMEDIARIAU.COM, JAKARTA – BPJS Kesehatan teru.
Pjs Bupati Kuansing Buka Seminar HUT ke-73 Ikatan Bidan Indonesia
KUANSING, TRANSMEDIARIAU.COM - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Kuantan Sin.
Pjs Bupati Kuansing, Hadiri Penyuluhan Motivasi di SMAN 1 Sentajo Raya, Agar Hidup Sehat Tanpa Narkoba
KUANSING, TRANSMEDIARIAU.COM - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Kuantan Singingi .
Pj Ketua TP PKK Inhil Tinjau Posyandu di Kec. Batang Tuaka
TRANSMEDIARIAU.COM - Mengakhiri kunjungan kerjanya di Kecamatan Batang Tuaka, Pe.




.jpeg)


