Pilihan +INDEKS
Menumbuhkan Jati Diri Pendidikan: Mengapa Minat Bertanya Penting untuk Masa Depan Anak-anak?

TRANSMEDIARIAU.COM - Mengapa banyak anak-anak yang merasa takut atau malas bertanya di kelas? Apakah sistem pendidikan kita, termasuk sikap guru dan orang tua, secara tidak sadar telah menghambat rasa ingin tahu mereka?
Pertanyaan-pertanyaan ini bukan hanya relevan, tetapi juga mendesak untuk dijawab. Dalam dunia pendidikan yang seharusnya membangun fondasi bagi masa depan anak-anak, kita sering kali melihat bahwa minat bertanya dianggap sebagai gangguan, bukan sebagai potensi yang harus dikembangkan. Ini adalah masalah yang perlu segera ditangani agar anak-anak kita dapat tumbuh menjadi individu yang kritis dan kreatif.
Minat bertanya pada anak-anak adalah hal yang sangat penting dan berperan besar dalam merangsang kreativitas mereka. Ketika anak-anak diberi kesempatan untuk bertanya dan mencari jawaban, mereka didorong untuk berpikir di luar batasan yang ada, mencari solusi inovatif, dan mengembangkan cara berpikir yang lebih fleksibel. Penelitian oleh Torrance (1972) menunjukkan bahwa anak-anak yang didorong untuk bertanya cenderung memiliki keterampilan berpikir kreatif yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya menghafal informasi.
Namun, di banyak kelas, kita sering melihat guru yang menanggapi pertanyaan siswa dengan ketidakpedulian atau bahkan kemarahan. Jawaban seperti "Makanya, kalau ibu menjelaskan diperhatikan!" bukan hanya mematikan rasa ingin tahu siswa, tetapi juga menurunkan kepercayaan diri mereka untuk bertanya di masa depan. Sikap ini mencerminkan sebuah sistem yang lebih mementingkan kepatuhan daripada pemahaman mendalam.
Tidak hanya di sekolah, di rumah pun banyak orang tua yang kurang menghargai pertanyaan anak-anak mereka. Pertanyaan anak-anak sering kali dianggap sepele atau mengganggu kesibukan orang tua. Akibatnya, anak-anak belajar bahwa bertanya bukanlah hal yang penting atau dihargai.
Sebagai contoh, di Sekolah TK Mangunan, saya menyaksikan pendekatan yang berbeda dalam menumbuhkan minat bertanya pada anak-anak. Sekolah ini mengembangkan proses belajar berbasis proyek, di mana setiap murid diberikan kebebasan untuk membuat proyek pribadi. Anak-anak kemudian mempresentasikan proyek mereka di depan kelas secara bergantian, dengan mengundang orang tua untuk menyaksikan.
Pada suatu kesempatan, saya melihat anak-anak usia lima tahun terlibat dalam diskusi tentang fenomena sabun, air, dan minyak yang tidak bisa bersatu. Pertanyaan-pertanyaan menarik pun muncul, seperti: "Mengapa minyak tidak mau bercampur dengan air?" dan "Apa yang terjadi ketika kita menambahkan sabun ke dalam campuran ini?". Pertanyaan-pertanyaan ini memicu diskusi yang hidup dan mendalam, menunjukkan betapa pentingnya memberikan ruang bagi anak-anak untuk bertanya.
Selain merangsang kreativitas, minat bertanya juga memperdalam pemahaman anak-anak terhadap materi pelajaran. Proses mencari jawaban dari pertanyaan mereka sendiri membantu anak-anak memahami konsep secara lebih komprehensif dan dalam konteks yang lebih luas. Misalnya, dalam pelajaran sains, anak yang bertanya tentang mengapa daun berwarna hijau mungkin akan belajar lebih banyak tentang fotosintesis, pigmen klorofil, dan ekosistem secara keseluruhan.
Minat bertanya juga berperan penting dalam pengembangan keterampilan sosial. Ketika anak-anak bertanya, mereka belajar bagaimana mengkomunikasikan pemikiran mereka dengan jelas dan efektif. Mereka juga belajar mendengarkan jawaban dan pandangan dari orang lain, yang pada akhirnya membangun keterampilan mendengarkan aktif dan partisipasi dalam diskusi yang konstruktif.
Namun, banyak sistem pendidikan saat ini kurang mendukung minat bertanya. Kurikulum yang terlalu kaku, fokus berlebihan pada hasil ujian, dan kurangnya pelatihan bagi guru dalam mengelola pertanyaan dari siswa adalah beberapa masalah utama. Sistem pendidikan yang ideal seharusnya memberikan ruang bagi anak-anak untuk bertanya dan mengeksplorasi, serta menghargai setiap pertanyaan yang diajukan.
Untuk membangun masa depan yang cerah, penting bagi kita untuk menumbuhkan minat bertanya pada anak-anak sejak dini. Dengan memberikan ruang dan dukungan yang mereka butuhkan, kita membantu mereka menjadi individu yang kritis, kreatif, dan mandiri. Hanya dengan demikian, pendidikan dapat benar-benar berfungsi sebagai alat untuk membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan dunia yang kompleks dan terus berubah.
Dengan memperkuat minat bertanya, kita tidak hanya membekali anak-anak dengan pengetahuan, tetapi juga dengan kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi sepanjang hidup mereka. Mari kita mulai dari sekarang, menciptakan lingkungan pendidikan yang benar-benar mendukung dan menghargai pertanyaan-pertanyaan anak-anak, demi masa depan yang lebih baik.
Jadi, pertanyaannya adalah: Apakah kita siap mengubah kebiasaan kita dan mulai menghargai setiap pertanyaan anak-anak sebagai langkah awal untuk membentuk generasi yang lebih cerdas dan kritis?
Oleh: Faizah Nadela (Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta)
Berita Lainnya +INDEKS
Inhil dalam Krisis Kelapa: Seruan Pemuda untuk Pemerintah dan Perusahaan
INHIL, TRANSMEDIARIAU.COM - Kabupaten Indragiri Hilir, yang dikenal sebagai peng.
Literasi Digital: Kunci bagi Orang Tua dalam Mengawasi Penggunaan Gadget pada Anak
TRANSMEDIARIAU.COM - Apakah Orang Tua Sulit Menahan Anak-anak dari Penggunaan Ga.
Pembelajaran Jigsaw Berdiferensiasi Solusi untuk Anak Berkebutuhan Khusus
ROHIL - "Ibu guru semalam saya dimarahi ayah dan dibilang durhaka, apakah setela.
Penerapan Teori Pembelajaran Kognitif, Behavioristik, Humanistik dan Konstruktivistik dalam Kurikulum
TRANSMEDIARIAU.COM - Pendahuluan Dunia pendidikan terus berevolusi, menuntut kur.
Peran Guru dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif dan Ramah Bagi Semua Siswa
TRANSMEDIARIAU.COM - Semua anak mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidi.
Dugaan Transaksional Mencuat, Calon Pj Kepala Daerah 'Incar' APBD dan PAD
JAKARTA - Forum Masyarakat Pemantau Negara (Formapera) terus melakukan investiga.