Mahasiswa UIN Suska Riau Hanyut di Sungai Gansal, Ditemukan Meninggal Setelah Tiga Hari Pencarian

INHU, TRANSMEDIARIAU.COM - Setelah tiga hari dinyatakan hilang, Maulana Musyaffa Aluddin (20), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Sungai Gansal, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu. Musyaffa, yang juga merupakan putra dari dosen UIN Suska, Elviriadi, hanyut saat menolong rekannya yang nyaris tenggelam.

Kapolres Indragiri Hulu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, mengungkapkan bahwa Musyaffa bersama 12 mahasiswa lainnya sedang menjalani program pengabdian masyarakat di Dusun Nunusan. Pada Minggu (19/1), mereka menyeberangi Sungai Gansal untuk mencari sinyal ponsel. Saat mandi di sungai, Musyaffa melihat salah satu rekannya hampir tenggelam dan segera memberikan pertolongan.

“Setelah berhasil menyelamatkan temannya, Musyaffa justru terseret arus sungai yang deras dan tidak dapat diselamatkan,” ujar Fahrian.

Proses pencarian dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Polsek Batang Gansal, Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), Koramil 03 Seberida, BPBD Indragiri Hulu, Basarnas Provinsi Riau, serta warga setempat. Mereka menggunakan delapan perahu mesin milik warga, satu perahu karet BPBD, dan alat pencari seperti aquaeye dari Basarnas.

Debit air sungai yang tinggi akibat hujan deras menjadi kendala utama dalam upaya pencarian. Setelah menyisir aliran sungai selama tiga hari, jenazah Musyaffa akhirnya ditemukan pada Rabu (22/1) pagi oleh seorang warga setempat bernama Ahmadsya, atau dikenal dengan sebutan Man Kijang.

“Korban ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB dalam kondisi terapung, berjarak sekitar 4,5 kilometer dari lokasi kejadian,” jelas Fahrian.

Jenazah Musyaffa langsung dibawa ke rumah duka di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, untuk dimakamkan. Kabar duka ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, rekan-rekan korban, serta komunitas UIN Suska Riau.

Kapolres Indragiri Hulu mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama di musim hujan yang menyebabkan arus air lebih deras.

“Kejadian ini menjadi pengingat penting agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bahaya di sekitar sungai,” tutup Fahrian.

Musyaffa dikenang sebagai mahasiswa yang berjiwa sosial tinggi dan berani, mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan orang lain. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi keluarga dan lingkungan kampus. (Mawan)